Virus Panleukopenia adalah virus yang kerap menyerang kucing. Jika tidak dicegah dan ditangani dengan tepat, virus Panleukopenia pada kucing bisa mematikan.
Virus Panleukopenia akan menyerang sistem kekebalan, saraf dan gastrointestinal serta akan diikuti dengan pengurangan sel darah putih secara drastis.
Virus ini akan menyerang segala jenis kucing berbagai usia namun anak-anak kucing berusia dibawah 1 tahun lebih rentan terserang virus ini.
Karena sangat berbahayanya virus ini bagi kucing, kita sebagai pemilik kucing harus mengetahui tentang virus Panleukopenia pada kucing ini agar kita tahu bagaimana mencegahnya serta tindakan terbaik apa saja yang bisa dilakukan ketika kucing terserang virus ini.
Gejala
Kucing ketika sakit akan mengalami gejala yang bisa kita perhatikan dengan jelas. Gejala akan muncul sekitar 5 hingga 14 hari ketika terpapar.
Ketika kucing mulai terserang virus Panleukopenia, akan muncul beberapa gejala klinis seperti berikut ini.
Gejala virus Panleukopenia pada kucing:
- Muntah berwarna kuning
- Lesu dan lemas
- Nafsu makan menurun bahkan hilang sama sekali
- Diare parah dan pup berdarah
- Depresi yang terkadang membuat kucing agresif
- Demam tinggi
- Dehidrasi
- Hidung mengeluarkan ingus
- Tidak mau minum.
Ketika mulai diserang virus, kucing akan mengalami salah satu atau beberapa gejala diatas. Dan yang paling parah, bahkan ada beberapa kucing tidak menampakkan gejala dan tiba-tiba langsung mati begitu saja.
Penyebaran
Virus Panleukopenia pada kucing sangat mudah menyebar dan menular. Virus ini akan menular melalui beberapa cara berikut ini:
- Urin dan feses
- Cairan hidung
- Kutu pinjal
- Kandang
- Tempat tidur
- Tempat makan dan minum
- Permukaan lantai
- Tangan dan pakaian manusia.
Virus Panleukopenia bisa bertahan hidup dimanapun hingga 1 tahun lamanya dan sangat sulit dibasmi. Mereka akan menempel di baju manusia, di lantai, di sofa dan segala macam permukaan bisa menjadi tempat virus untuk bertahan hidup.
Dan virus ini tidak akan bisa hilang begitu saja meski kita mencuci baju dan permukaan apapun dengan disinfektan dan semacamnya.
Bahkan virus Panleukopenia akan menempel di tangan manusia yang memegang kucing yang sudah terkena virus dan kemudian bisa menular ketika tangan manusia tersebut memegang kucing yang masih dalam keadaan sehat.
Dan ganasnya, waktu penularannya sangat cepat. Virus Panleukopenia hanya butuh waktu 1 hingga 2 hari untuk menular ke kucing lain.
Dan induk kucing yang hamil jika terserang virus ini maka janin dalam perutnya kemungkinan besar pasti tertular.
Jika Anda pernah mengalami kematian massal pada kucing peliharaan, virus Panleukopenia adalah salah satu tersangka utamanya.
Untuk diketahui:
- Virus Panleukopenia pada kucing tidak menyerang manusia
- Kucing yang selamat dari serangan virus Panleukopenia akan memiliki kekebalan lebih baik terhadap serangan virus berikutnya pada sisa hidupnya.
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan
Bagaimana cara mengobati penyakit virus Panleukopenia pada kucing? Sayangnya tidak ada obat untuk mengobati virus Panleukopenia.
Kucing yang sudah terserang Panleukopenia banyak yang tidak bertahan dan pada akhirnya mati (tingkat kematian mencapai 90%).
Namun kucing yang berhasil bertahan akan memiliki kekebalan lebih baik jika terserang Panleukopenia lagi di kemudian hari.
Ketika kucing sudah menunjukkan gejala yang disebutkan sebelumnya, langkah terbaik adalah segera membawanya di dokter hewan.
Perawatan intensif dan tepat akan memberikan peluang kucing bertahan dari serangan virus Panleukopenia.
Perawatan pada kucing yang terserang virus Panleukopenia adalah fokus pada mengembalikan ketahanan tubuhnya seperti penanganan dehidrasi, memberikan suntikan vitamin B, pemberian nutrisi, transfusi darah dan antibiotik.
Kucing akan diberikan bantuan infus dan penambahan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Sekali lagi, tindakan terbaik ketika kucing sudah dipastikan terkena Panleukopenia adalah membawanya ke dokter hewan agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Jika Anda bersikeras merawatnya sendiri, fokuslah ke tindakan yang bisa mengembalikan daya tahan tubuhnya..
Pencegahan
Tindakan pencegahan terbaik virus Panleukopenia pada kucing tentu adalah pemberian vaksin. Semakin dini vaksin diberikan akan memberikan peluang besar bagi kucing untuk terhindar dari serangan berbagai macam virus.
Karena virus Panleukopenia lebih rentan menyerang anak-anak kucing berusia di bawah 1 tahun, sangat disarankan segera memberikan vaksin awal ketika anak kucing berusia dua bulan dan memiliki berat badan minimal 1,5 kg.
Jika kucing belum atau tidak divaksin, selalu jaga kekebalan tubuhnya dengan memberikan makanan kucing berkualitas, beri asupan vitamin dan pertahankan untuk memelihara kucing selalu di dalam rumah.
Kucing yang sering berkeliaran berpeluang besar tertular virus dari kucing-kucing liar.
Ketika salah satu kucing peliharaan Anda sudah positif terkena virus Panleukopenia, tindakan isolasi atau memisahkan kucing adalah hal utama yang harus segera dilakukan.
Jangan sampai kucing yang sehat berdekatan dengan kucing yang terkena Panleukopenia.
Tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Panleukopenia pada kucing adalah:
- Pisahkan kotak pasir kucing atau tempat buang kotoran
- Gunakan sarung tangan ketika menangani kucing yang sakit
- Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer setelah menangani kucing yang sakit
- Pisahkan juga tempat makan dan minumnya
- Bersihkan kotak pasirnya setidaknya minimal 1 kali dalam sehari
- Rajin bersihkan kandang (jika kucing dikandang)
- Beri kucing multivitamin, minyak ikan, kuning telur dan vitamin b complex
- Rutin menjemur kucing di matahari pagi (antara jam 8 hingga jam 10) setidaknya setiap 3 hari.
Kesimpulan
Sobat sudah tahu betapa bahayanya virus Panleukopenia pada kucing ini. Ingat, lebih baik mencegah daripada harus menunggu kucing kesayangan terserang virus yang mematikan ini.
Jadi pastikan untuk membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan suntikan vaksinasi secara rutin.
Catatan: Artikel ini hanya untuk informasi. Kunjungi dokter hewan untuk nasihat dan perawatan medis.
Baca juga:
- Jenis-jenis Virus Kucing, Beberapa Diantaranya Mematikan
- Kucing Rabies: Gejala dan Pencegahan
- FLUTD Pada Kucing: Gejala, Penyebab dan Pencegahan
- Apakah Akibat Kucing Tidak Divaksin?