Obat Cacing untuk Kucing yang Efektif Beserta Dosisnya

Apa saja obat cacing untuk kucing yang efektif? Berikut inilah beberapa pilihan memberikan obat cacing yang efektif kepada kucing beserta dosisnya yang tepat.

Cacing adalah parasit yang paling sering menyerang kucing selain kutu. Sama seperti dengan kutu, cacing juga akan menyerap semua nutrisi yang masuk ke tubuh kucing. Sehingga tentu saja memiliki dampak yang buruk bagi kondisi fisik kucing yang cacingan.

Obat Cacing untuk Kucing
Obat Cacing untuk Kucing Beserta Dosisnya (8photo / freepik)

Salah satu efek nyata ketika kucing kena cacingan adalah sudah pasti kucing akan susah gemuk meski sudah diberi makan rutin dan sebanyak apapun.

Sebagai pemilik kucing, kita harus mengetahui apa saja ciri-ciri kucing cacingan agar segera bisa melakukan tindakan sebagaimana mestinya.

Masalah cacingan banyak menjangkiti kucing-kucing liar yang memang tidak terjaga kebersihannya dengan baik. Namun kucing peliharaan pun juga bisa terkena cacingan.

Salah satu cara cacing menular adalah melalui feses. Dan cara lain adalah melalui makanan atau minuman kotor yang sudah mengandung telur cacing.

Sebelum kita membahas obat cacing untuk kucing yang efektif, ada baiknya kita memastikan dulu seperti apa ciri-ciri kucing cacingan itu agar bisa mengambil tindakan yang tepat.

Ciri-Ciri Kucing Cacingan

  • Badan kurus namun perut buncit membesar. Biasanya kerap terjadi pada anak-anak kucing
  • Feses berbusa dan encer
  • Mata tertutupi selaput berwarna putih. Selaput ini biasanya menutupi separuh matanya dan bahkan jika sudah parah selaput matanya menutup seluruhnya sehingga kucing kesulitan melihat
  • Mencret atau diare terus-terusan
  • Sering muntah-muntah dan bahkan beberapa cacing juga ikut keluar di muntahan kucing
  • Makan rakus namun tidak gendut
  • Tidak memiliki selera makan
  • Mata mengeluarkan belekan terus menerus
  • Terlihat cacing di kotorannya. Terkadang beberapa orang salah paham menganggap ini adalah belatung
  • Mata sayu
  • Terkadang cacing terlihat keluar dari dubur
  • Kotoran kucing bercampur darah.

Jika kucing peliharaanmu sudah memperlihatkan beberapa ciri diatas segera berikan penanganan yang tepat. Dan jika sudah terindikasi cacingan, lakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Berikan obat cacing
  2. Jika sobat memiliki beberapa kucing, pisahkan kotak pasir kucing jangan dicampur dengan milik kucing lain untuk menghindari penularan
  3. Bersihkan kotoran kucing di kotak pasirnya secepatnya. Karena jika tidak segera dibersihkan dan dibuang, telur dan larva cacing akan menyebar di pasir.

Jenis Cacing yang Menyerang Kucing

Sekali lagi, sebelum kita melanjutkan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang jenis cacing yang biasanya menyerang kucing. Apa saja jenis cacing yang paling umum menyerang kucing?

1. Cacing Gelang

Ini adalah cacing yang diketahui paling sering menyerang kucing. Bentuknya menyerupai spaghetti. Cacing dewasa memiliki panjang tiga hingga empat inci.

Penyebaran cacing ini sebagian besar dikarenakan kucing memakan tikus yang sudah terinfeksi oleh cacing ini.

Jika induk kucing terkena cacing ini, kemungkinan besar anak yang menyusu pada induk tersebut juga akan terkena cacing ini yang dibawa pada air susu.

2. Cacing Tambang

Ukurannya jauh lebih kecil daripada cacing gelang (ukurannya sangat kecil kurang dari satu inci).

Cacing ini menyerang usus kecil. Cacing ini akan menghisap darah kucing dari dalam yang akan menyebabkan anemia yang bisa mengancam nyawa kucing.

Telur cacing tambang biasanya ditularkan dalam tinja dan menetas menjadi larva, dan kucing lain dapat terinfeksi melalui makanan atau kontak kulit dengan kucing lain yang terinfeksi.

Namun serangan cacing tambang pada kucing tidak terlalu sering ditemukan karena cacing ini lebih sering menyerang anjing.

3. Cacing Pita

Cacing ini ukurannya panjang dan datar (pipih) berkisar dari 4 hingga 28 inci. Efek cacing pita dapat menyebabkan muntah atau penurunan berat badan.

Penyebaran cacing pita melalui kutu yang menyerang kucing dan juga ketika kucing memakan tikus yang sudah terjangkit cacing pita.

4. Rat Lungworm

Ketika kucing terkena cacing ini, ia akan menunjukkan gejala batuk. Kucing biasanya terinfeksi setelah makan burung atau hewan pengerat yang telah terinfeksi cacing ini.

5. Cacing Cambuk

Infestasi cacing cambuk ringan pada kucing tidak akan menunjukkan tanda atau gejala yang jelas, tetapi saat cacing mulai berkembang biak, keganasan parasit ini mulai berdampak pada tubuh kucing.

Dampak cacing cambuk pada kucing adalah menyebabkan radang usus, tinja berdarah dan anemia.

Penularan cacing cambuk pada kucing melalui konsumsi air, makanan atau daging (tikus, burung, kadal dan lainnya) yang terkontaminasi oleh cacing cambuk dewasa, larva cacing cambuk, atau telur.

Obat Cacing untuk Kucing

Bagaimana cara mengobati kucing cacingan? Perawatan terbaik untuk mengobati cacingan pada kucing tentu saja dengan membawanya menemui dokter hewan agar dilakukan observasi menyeluruh terhadap kucing.

Namun ada kalanya kita bisa mengobati sendiri kucing cacingan dengan memberikannya obat cacing yang bisa dibeli di toko perlengkapan hewan atau dengan menggunakan cara alami.

Catatan: memberikan obat cacing untuk kucing harus memperhatikan usia dan berat tubuh kucing. Jadi silahkan pilih yang sesuai dengan kondisi kucingmu.

1. Drontal Cat

Drontal adalah obat cacing untuk kucing yang paling terkenal efektif untuk mengobati kucing cacingan. Drontal bisa membasmi semua jenis cacing yang menyerang kucing.

Obat Cacing untuk Kucing
Drontal Cat obat cacing untuk kucing

Hanya saja Drontal tidak bisa digunakan atau tidak disarankan diberikan kepada kucing berusia di bawah 3 bulan atau memiliki berat badan dibawah 1 kg.

Dosis 1 tablet Drontal adalah untuk kucing dengan berat tubuh 4 kg. Jika kucingmu berat badannya 1 kg, maka potong drontal menjadi ¼ (seperempat), jika berat badan 2 kg maka berikan setengah dan seterusnya sesuai kelipatannya.

Ingat, tidak disarankan memberikan Drontal untuk kucing berusia 3 bulan atau memiliki bobot dibawah 1 kg.

2. Combantrin

Combantrin adalah obat cacingan untuk manusia namun aman dan cocok diberikan kepada kucing. Combantrin juga aman diberikan kepada anak kucing di bawah usia 3 bulan atau memiliki bobot dibawah 1 kg. Hanya saja Combantrin tidak mempan membasmi semua jenis cacingan yang menyerang kucing.

Obat Cacing untuk Kucing
Combantrin obat cacing untuk kucing

Combantrin hanya efektif untuk membasmi cacing gelang dan cacing tambang. Namun untuk kondisi tertentu dan darurat, memberikan Combantrin sebagai pertolongan pertama sangat disarankan.

Dosis Combantrin untuk Kucing

Seperti apa dosis Combantrin untuk kucing?

USIADOSIS
1 bulan0,1 ml
2 bulan0,2 ml
3 bulan0,3 ml
4 bulan0,4 ml
5 bulan0,5 ml
Dosis Combantrin untuk kucing

Ketika bobot tubuh kucing sudah di atas 1 kg dan usia sudah di atas 2,5 bulan lanjutkan dengan memberikan Drontal.

3. Pet Derm

Pet Derm adalah obat cacing untuk kucing yang juga sangat efektif membasmi semua jenis cacing yang menyerang kucing.

Obat Cacing untuk Kucing
Pet Derm obat cacing untuk kucing

Sama seperti Drontal, obat cacing ini juga tidak disarankan untuk anak kucing berusia di bawah 3 bulan atau memiliki berat badan dibawah 1 kg.

Dosis Pet Derm adalah:

BeratDosis
6 kg sampai 10 kg1 tablet
2 kg sampai 5 kg½ (setengah)
<= 2 kg¼ (seperempat)
Dosis obat cacing untuk kucing Pet Derm

4. Obat Tradisional atau Alami

Selain memberikan obat cacing yang sudah disebutkan di atas, alternatif lain untuk membasmi cacingan pada kucing adalah menggunakan bahan alami.

Cara mengobati kucing cacingan secara alami ini secara umum aman diberikan kepada kucing berbagai usia.

4.1 Daun Pepaya

Untuk mengobati kucing cacingan secara alami, sobat bisa menggunakan ramuan daun pepaya. Caranya sangat mudah karena bahannya hanyalah daun pepaya. Caranya:

  1. Pilih daun pepaya yang sudah tua
  2. Cuci bersih daunnya
  3. Tumbuk daun pepaya (jangan terlalu lembut)
  4. Rebus daun pepaya dengan air secukupnya. Perkirakan saja jumlah airnya jangan sampai terlalu encer hasilnya. Hasil akhirnya harus kental
  5. Pastikan merebus hingga benar-benar mendidih
  6. Setelah merebus, biarkan dingin dulu.
Obat cacingan untuk kucing
Rebusan daun pepaya

Dosis pemberiannya:

  • Kitten dibawah dua bulan atau berat badan dibawah 1 kg: 1 sendok makan (15 cc atau 15 ml), 1 kali dalam sehari
  • Kucing dewasa: 2 hingga 3 sendok makan (30 – 45 ml), 1 kali sehari.

Pengalaman pribadi: 1 kali pemberian, keesokan harinya cacing-cacing keluar baik melalui muntah atau keluar dari dubur.

Tips:

  • Jika sampai 3 kali pemberian (3 hari) tidak membuahkan hasil, hentikan pemberiannya
  • Jika kesulitan memberikan ramuan melalui sendok, gunakan spuit (suntikan yang dilepas jarumnya) atau pipet.

4.2 Biji Labu

Alternatif berikutnya bisa menggunakan biji labu. Caranya sangat-sangat mudah. Blender atau giling biji labu hingga lembut kemudian campurkan dalam makanannya.

Berikan 1 kali saja dalam sehari. Jika dalam 3 hari tidak membuahkan hasil, hentikan pemberiannya.

Obat cacingan untuk kucing
Mengobati kucing cacingan secara alami dengan biji labu

Mengobati kucing cacingan menggunakan biji labu juga sudah pernah kami coba sendiri. Hasilnya juga luar biasa, cacing pita keok dengan ramuan ini.

Apakah aman untuk kucing?

Apakah menggunakan ramuan alami diatas aman untuk kucing? Jika dilihat bahan-bahannya yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia, ramuan diatas sejauh ini aman untuk diberikan kepada kucing.

Oleh karena itu diatas juga disebutkan hentikan jika dalam 3 hari tidak membuahkan hasil.

Cara mengobati kucing cacingan secara alami yang disebutkan diatas cocok untuk:

  • Anak-anak kucing
  • Indukan menyusui.

Bagaimana jika sudah mencoba keduanya namun tidak membuahkan hasil?

  • Jika anak kucing masih berusia dibawah 3 bulan, tunggu usianya mencapai syarat yang sudah ideal untuk diberi obat cacing
  • Jika kondisi parah, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter hewan.

Hal Penting untuk Diperhatikan

  • Untuk hasil efektif, berikan obat cacing ketika kucing dalam keadaan lapar
  • Hati-hati memberikan dosis obat cacing, karena jika berlebihan maka obat cacing bisa menyebabkan kucing mecret atau diare berlebihan dan bahkan bisa menyebabkan sekarat
  • Kondisi cacingan parah bisa mengulangi pemberian obat cacing dengan jarak minimal 2 minggu hingga 1 bulan dari pemberian obat cacing sebelumnya
  • Untuk perawatan dan pencegahan, berikan obat cacing setiap 3 bulan sekali.

Apakah Kucing Cacingan Bisa Sembuh Sendiri?

Tidak bisa, cacing adalah parasit yang akan terus berkembang biak dan menggerogoti nutrisi inangnya (kucing). Tanpa pengobatan yang tepat, cacing akan terus ada dan kemudian berkembang biak terus menerus.

Kesimpulan

Cacingan adalah penyakit kucing yang sangat umum.Memberikan obat cacing untuk kucing tidak boleh sembarangan. Hal wajib yang harus diperhatikan adalah usia dan berat badan kucingnya.

Di atas sudah dijelaskan dengan lengkap dan jelas syarat serta aturan pemberian dosis obat cacing untuk kucing.

Itulah beberapa pilihan obat cacing untuk kucing yang terbukti efektif. Alangkah lebih baik mencegah kucing terkena cacingan dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal sekitar kita dan kucing itu sendiri.

Ingat, penyakit cacingan pada kucing bisa menular dan berbahaya juga bagi manusia yang berada di sekitar kucing.

Catatan: Artikel ini hanya untuk informasi. Kunjungi dokter hewan untuk nasihat dan perawatan medis.

Baca juga:

6 thoughts on “Obat Cacing untuk Kucing yang Efektif Beserta Dosisnya”

  1. Kak, kalau usia kucing masih 1.5 bulan terus cacingan parah gimna ya? Ini sudah saya kasih combantrin, tapi masih tetap mencret, apa perlu dikasih obat alami?

    Reply
  2. Kak, kalau usia kucing masih 1.5 bulan terus cacingan parah gimna ya? Ini sudah saya kasih combantrin, tapi masih tetap mencret?

    Reply

Leave a Comment