Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Tidak semua makanan aman dan cocok dimakan kucing. Berikut ini dijelaskan beberapa makanan yang dilarang untuk kucing karena berbahaya.

Dalam upaya untuk merawat kesehatan dan kesejahteraan kucing peliharaan kita, penting untuk memahami makanan apa yang sebaiknya dihindari.

Meskipun kebanyakan kucing tahu apa yang baik untuk mereka, sebagai pemilik yang bertanggung jawab, kita perlu waspada terhadap makanan yang dapat berpotensi merugikan kesehatan mereka.

Artikel ini akan membahas beragam jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada kucing peliharaan Anda.

Dari makanan manusia tertentu hingga camilan yang tampaknya menggoda, mari kita telaah daftar makanan (dan minuman) yang perlu dihindari untuk menjaga kucing Anda tetap sehat dan bahagia.

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

1. Cokelat

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Cokelat sangat berbahaya jika dimakan oleh kucing karena mengandung senyawa kimia yang disebut teobromin.

Teobromin adalah stimulan yang ditemukan dalam produk kakao, termasuk cokelat, dan itu bisa sangat beracun bagi kucing.

Kucing memiliki sistem pencernaan yang berbeda dari manusia, sehingga mereka tidak dapat memproses teobromin dengan efisien.

Ini menyebabkan teobromin akan tetap berada dalam sistem tubuh kucing dalam waktu yang lebih lama, yang akan meningkatkan potensi keracunan.

Dan bahayanya lagi, Teobromin bisa memengaruhi sistem saraf kucing yang dapat menyebabkan gejala seperti tremor, kejang, dan bahkan kegagalan organ.

Selain itu, Teobromin juga dapat meningkatkan detak jantung kucing secara signifikan, yang bisa berbahaya terutama jika kucing sudah memiliki masalah jantung.

Gejala keracunan cokelat pada kucing termasuk muntah, diare, gelisah, atau gejala lebih parah seperti kejang, koma, atau bahkan kematian.

2. Alkohol

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Makanan atau minuman yang mengandung alkohol sangat berbahaya bagi kucing karena tubuh kucing tidak memiliki mekanisme yang efektif untuk menguraikan dan menghilangkan alkohol seperti manusia.

Kucing memiliki aktivitas enzim alkohol dehidrogenase yang jauh lebih rendah daripada manusia, sehingga mereka tidak dapat menguraikan alkohol dengan cepat.

Akibatnya, alkohol tetap dalam tubuh mereka lebih lama dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi.

Alkohol adalah depresan sistem saraf pusat. Pada kucing, hal ini dapat menyebabkan depresi sistem saraf yang parah, yang mencakup gejala seperti koordinasi yang buruk, gelisah, kejang, atau bahkan koma.

Alkohol juga dapat mengganggu metabolisme gula darah pada kucing, yang dapat mengakibatkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Hipoglikemia bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa.

Kucing yang mabuk alkohol akan muntah, dan jika mereka muntah saat dalam keadaan mabuk, mereka berisiko aspirasi, yaitu inhalasi muntah ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.

3. Adonan Roti yang Mengandung Ragi

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Makanan yang dilarang untuk kucing yang berikutnya adalah adonan roti yang mengandung ragi.

Ragi dapat menghasilkan gas dalam perut kucing dan mengakibatkan beberapa masalah kesehatan serius.

Ketika kucing memakan adonan yang mengandung ragi, ragi ini akan mulai fermentasi dalam perut kucing, menghasilkan gas dalam jumlah yang signifikan.

Gas yang dihasilkan oleh ragi dapat menyebabkan adonan roti mengembang secara signifikan.

Di dalam perut kucing, ini dapat mengakibatkan perut mereka membesar, yang sangat tidak nyaman dan berbahaya.

Perut yang membesar akibat gas dari ragi dapat memberikan tekanan pada organ-organ internal kucing, termasuk lambung dan usus.

Ini dapat mengganggu aliran darah normal dan mengganggu fungsi organ-organ tersebut.

Gas yang terjebak dalam perut kucing juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan perut.

Ini dapat mengakibatkan peradangan dan bahkan perforasi (robek) pada organ-organ perut.

Selama fermentasi, ragi juga dapat menghasilkan alkohol. Kucing memiliki toleransi alkohol yang sangat rendah, dan konsumsi alkohol dalam jumlah apa pun dapat mengakibatkan keracunan alkohol.

Gejala keracunan adonan roti yang mengandung ragi pada kucing adalah muntah, diare, pembengkakan perut, dan tanda-tanda sakit perut lainnya.

Dalam kasus yang parah, ini dapat mengancam nyawa kucing.

4. Kopi

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Kopi sangat berbahaya bagi kucing karena mengandung zat yang disebut kafein. Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang dapat memiliki efek beracun pada kucing.

Kafein bekerja sebagai stimulan pada sistem saraf pusat.

Pada manusia, ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, tetapi pada kucing, bahkan sedikit kafein dapat menyebabkan gejala seperti kegelisahan, kebingungan, gemetar, dan meningkatkan denyut jantung.

Kafein juga memengaruhi sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan kucing. Ini dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung, aritmia (ketidakaturan irama jantung), dan tekanan darah tinggi.

Pada dosis tinggi, kafein dapat menyebabkan keracunan yang mengancam nyawa.

Kucing yang terpapar kafein bisa mengalami gejala seperti muntah, diare, gemetar, kelemahan, kejang, dan bahkan koma.

5. Buah-buahan Sitrus

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Makanan yang dilarang untuk kucing yang berikutnya adalah buah-buahan sitrus (lemon, limau, jeruk dan jeruk bali).

Buah-buahan sitrus mengandung asam sitrat, yang dapat merusak saluran pencernaan kucing.

Ini dapat menyebabkan gangguan perut seperti muntah, diare, atau bahkan iritasi lambung.

Kulit jeruk mengandung minyak terpentin yang mengandung senyawa seperti limonene dan linalool.

Senyawa ini beracun bagi kucing dan dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, kelemahan otot, dan masalah neurologis.

Kucing juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap sitrus, yang bisa berakibat gatal-gatal, ruam kulit, atau gangguan pernapasan.

Beberapa senyawa dalam sitrus, seperti oksalat, juga bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal pada kucing.

6. Daging Kelapa dan Air Kelapa

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Kelapa dan air kelapa mengandung asam lauric, yang dapat merusak sistem pencernaan kucing.

Ini dapat menyebabkan gangguan perut seperti muntah, diare, dan ketidaknyamanan gastrointestinal.

Air kelapa mengandung gula alami, yang tidak baik bagi kucing. Konsumsi gula dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya pada kucing.

Kucing adalah karnivora obligat, yang berarti diet alami mereka terutama terdiri dari daging.

Tubuh mereka tidak dapat dengan efisien mencerna dan mengasimilasi nutrisi dari bahan tumbuhan seperti kelapa.

Karena kucing memiliki sistem pencernaan yang berbeda dari manusia dan diet alami yang sangat berbeda, makanan manusia seperti kelapa atau air kelapa tidak sesuai untuk mereka.

Sebaiknya hindari memberikan kelapa atau air kelapa kepada kucing Anda dan pastikan mereka hanya mengonsumsi makanan yang sesuai untuk diet karnivora mereka.

7. Produk Susu

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Produk susu, seperti susu sapi, bisa sangat berbahaya bagi semua jenis kucing.

Susu mengandung laktosa, yang adalah jenis gula yang ditemukan dalam susu hewan.

Banyak kucing mengalami intoleransi laktosa, yang berarti mereka tidak memiliki cukup enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa dengan baik.

Akibatnya, konsumsi laktosa dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, muntah, dan perut kembung.

Susu bukanlah sumber nutrisi utama bagi kucing. Pemberian susu sebagai makanan utama bisa menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang penting bagi kesehatan kucing.

Beberapa kucing mungkin memiliki kebiasaan minum susu dari masa kitten, tetapi ini akan berkurang seiring pertumbuhannya.

Memperpanjang pemberian susu setelah kucing dewasa dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Oleh karena itu, daripada memberikan susu sapi biasa kepada kucing Anda, sebaiknya berikan air minum yang segar dan makanan khusus untuk kucing yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Jika Anda ingin memberikan sesuatu yang istimewa sebagai cemilan, pertimbangkan produk susu khusus yang rendah laktosa yang tersedia di toko hewan peliharaan, yang dirancang khusus untuk kucing.

Baca juga: Susu Manusia yang Cocok untuk Anak Kucing

8. Anggur dan Kismis

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Makanan yang dilarang untuk kucing berikutnya adalah anggur dan kismis. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, anggur dan kismis mengandung zat atau senyawa yang beracun bagi kucing.

Zat beracun dalam anggur dan kismis dapat menyebabkan keracunan ginjal pada kucing. Ini bisa mengakibatkan gagal ginjal yang serius dan berpotensi fatal. Gejala awalnya mungkin mual, muntah, diare, dan nafsu makan menurun.

Tidak semua kucing akan bereaksi sama terhadap anggur atau kismis, dan gejalanya bisa bervariasi.

Beberapa kucing mungkin mengalami keracunan parah setelah mengonsumsi jumlah kecil, sementara yang lain mungkin terlihat tidak terpengaruh setelah mengonsumsi jumlah yang lebih besar.

9. Kacang Macadamia

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Kacang macadamia sangat berbahaya bagi kucing karena mereka mengandung zat yang dapat menyebabkan keracunan serius.

Kucing yang mengonsumsi kacang macadamia bisa mengalami gejala yang parah, termasuk muntah, diare, kelemahan otot, gemetar, kejang, dan penurunan kesadaran.

Beberapa kucing bahkan dapat mengalami kesulitan berjalan atau berdiri.

Selain gejala pada sistem saraf, kucing yang mengonsumsi kacang macadamia juga bisa mengalami keracunan gastrointestinal, seperti muntah dan diare. Ini dapat mengakibatkan dehidrasi yang serius.

Tidak semua kucing akan bereaksi sama terhadap kacang macadamia, dan sensitivitas terhadap zat beracun ini bervariasi.

Beberapa kucing mungkin lebih rentan daripada yang lain.

Baca juga: Berbagai Manfaat Kuning Telur untuk Kucing

10. Daging Mentah atau Setengah Matang

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Daging mentah atau setengah matang juga termasuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk kucing.

Daging mentah atau setengah matang dapat sangat berbahaya bagi kucing karena membawa risiko kontaminasi bakteri dan parasit, serta dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Daging mentah bisa terkontaminasi dengan bakteri patogen seperti Salmonella atau E. coli. Kucing yang memakan daging yang terinfeksi rawan mengalami infeksi bakteri serius.

Daging mentah juga rentan mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii. Kucing yang terinfeksi parasit ini dapat mengalami penyakit toksoplasmosis, yang dapat memengaruhi sistem saraf dan organ dalam.

Daging mentah juga bisa mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang berbahaya.

Kucing yang terinfeksi Listeria dapat mengalami gejala seperti muntah, diare, dan masalah neurologis.

Selain berbahaya bagi kucing, daging mentah juga dapat membawa risiko bagi manusia yang merawat kucing tersebut.

Bakteri dan parasit yang terdapat dalam daging mentah bisa menyebabkan penyakit pada manusia.

11. Ikan Mentah

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Ikan mentah mengandung enzim thiaminase yang dapat menghancurkan vitamin B1 (tiamin).

Kekurangan tiamin dapat menyebabkan masalah neurologis serius pada kucing, seperti gangguan koordinasi, kejang, dan bahkan kematian.

Ikan laut mentah dapat juga mengandung parasit seperti cacing yang bisa menginfeksi kucing.

Beberapa jenis ikan, terutama ikan laut besar, juga dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi atau kontaminan lain yang berbahaya.

Ikan mentah juga dapat terkontaminasi dengan bakteri seperti Salmonella, yang dapat mengakibatkan infeksi bakteri pada kucing dan potensial juga pada manusia yang merawat kucing.

Karena itu, lebih aman memberikan ikan yang sudah matang seperti dikukus atau direbus tanpa campuran bumbu.

Baca juga: Variasi Makanan Kucing Selain Ikan

12. Bawang Merah dan Bawang Putih

Makanan yang Dilarang untuk Kucing

Bawang merah dan bawang putih masuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk kucing karena mengandung senyawa-senyawa kimia tertentu yang dapat merusak sel darah merah kucing dan menyebabkan masalah kesehatan serius.

Bawang merah dan bawang putih mengandung senyawa kimia yang disebut thiosulfat.

Saat kucing mengonsumsi bawang, thiosulfat ini merusak sel darah merah kucing, yang dapat mengakibatkan hemolisis atau pecahnya sel darah merah.

Hali ini dapat menyebabkan anemia hemolitik pada kucing, yang bisa mengancam jiwa.

Bahkan dalam jumlah yang relatif kecil, senyawa berbahaya dari bawang merah dan bawang putih dapat mengakumulasi dalam tubuh kucing selama waktu.

Ini dapat menyebabkan kerusakan kesehatan jangka panjang, bahkan jika kucing hanya mengonsumsi sedikit bawang secara berkala.

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Kucing Menyusui

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa makanan yang secara khusus harus dihindari diberikan pada kucing.

Makanan-makanan ini mengandung senyawa-senyawa berbahaya atau potensial beracun yang dapat membahayakan kesehatan kucing Anda.

Penting untuk selalu membaca label makanan, menjauhkan makanan berbahaya dari jangkauan kucing, dan jika terjadi kecurigaan bahwa kucing Anda telah mengonsumsi sesuatu yang berbahaya, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

Dengan mengetahui apa saja makanan yang dilarang untuk kucing, kita memiliki salah satu aspek penting dalam merawat kucing kesayangan kita yaitu memberikan makanan yang sehat dan layak.

Leave a Comment