Kutu adalah parasit yang paling banyak ditemukan di hewan yang memiliki rambut. Bagaimana dengan kucing, seperti apakah kutu kucing ini?
Ada sekitar 2000 spesies kutu yang tersebar di seluruh dunia. Pada kucing, salah satu spesies kutu yang kerap mengganggu adalah Ctenocephalides felis.
Ketika menggigit, kutu kucing ini bisa menyebabkan iritasi parah dan bisa menyebabkan dermatitis alergi kutu.
Kutu pada kucing ini tidak hanya menyebabkan gatal-gatal, ada beberapa resiko terburuk yang bisa disebabkan oleh serangan kutu pada kucing ini jika dibiarkan saja.
Tidak hanya kucing yang mengalami dampak serangannya, beberapa penyakit yang disebabkan oleh kutu kucing ini bahkan sangat berbahaya bagi manusia.
Bentuk Kutu Kucing
Kutu adalah serangga yang sangat kecil namun tidak memiliki sayap, bentuknya pipih dan memiliki tiga pasang kaki. Kutu kucing yang sudah dewasa memiliki panjang sekitar 1 hingga 3 mm.
Warna tubuhnya coklat kemerahan hingga gelap dengan mulut yang digunakan untuk menggigit.
Pergerakannya sangat cepat dan bisa sangat sulit untuk ditangkap. Cara tercepat untuk menangkapnya adalah dengan bantuan sisir khusus kutu (serit).
Telur Kutu Kucing
Telur kutu kucing berwarna putih seperti mutiara, bentuknya lonjong dengan ujung yang membulat, dan panjangnya sekita 0,5 mm. Ketika bertelur, kutu dewasa menyimpan telur-telurnya di mantel atau rambut inangnya.
Telur-telur ini mudah berjatuhan dan bisa jatuh kemana saja seperti karpet, tempat tidur, tanah, baju dan segala macam permukaan. Telur akan menetas antara 1 hingga 6 hari dan akan menghasilkan larva kutu berukuran 1 hingga 5 mm.
Larva kutu ini ukurannya sangat kecil, ramping, dan berwarna putih. Larva kutu ini bisa makan apa saja yang ada di sekitarnya dan suka bersembunyi di tempat yang bebas dari cahaya seperti di dalam karpet, rumput, daun, dan bahkan di dalam tanah).
Larva ini sebenarnya mudah mati terutama ketika terkena sengatan sinar matahari secara langsung. Ketika mulai dewasa, larva kutu ini akan menjadi kepompong berbentuk bulat seperti telur berukuran sekitar 0,5 cm dan warnanya putih.
Siklus Hidup Kutu Kucing
Kutu kucing suka tinggal di tempat yang nyaman dan hangat. Dalam kondisi yang ideal, kutu pada kucing bisa hidup hingga 1 tahun.
Namun dalam kondisi yang optimal, kutu pada kucing rata-rata menyelesaikan seluruh siklus hidupnya selama dua minggu.
Ada empat tahap pada siklus kehidupan kutu, yaitu:
- Telur
- Larva
- Pupa
- Dewasa.
Ketika bertelur, kutu pada kucing betina bisa menghasilkan sekitar 20 hingga 50 butir telur kutu per hari. Telur ini akan menetas antara 2 hingga 5 hari setelah ditelurkan.
Setelah itu muncul larva kutu dan kemudian berubah menjadi kepompong. Ketika dewasa, kutu kucing akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk makan dan berkembang biak.
Bahaya Kutu Kucing
Kutu kucing adalah parasit yang tentu saja sangat merugikan inangnya. Mereka menggigit permukaan kulit kucing dan kemudian menghisap darahnya sebagai makanannya.
Ketika menggigit, kutu memuntahkan cairan pencernaan ke permukaan kulit yang digigit dan kemudian menghisap darahnya. Cairan inilah kemudian yang memicu gatal-gatal terutama bagi kucing yang memiliki alergi serius terhadap cairan tersebut.
Alergi inilah yang kemudian disebut dermatitis alergi kutu. Kucing yang alergi akan bereaksi berlebihan seperti garuk-garuk hingga berlebihan (dan bahkan menggigit kulitnya), rambut atau bulu rontok, iritasi pada kulitnya, dan infeksi sekunder.
Dalam beberapa kasus yang sangat buruk, kutu juga bisa menjadi pembawa penyakit pes dan perantara cacing pita. Pada kucing, kebanyakan kasus serangan cacing pita ditularkan dari infestasi kutu yang menggigit.
Gigitan Kutu Kucing Pada Manusia
Apakah kutu kucing menggigit manusia? Kutu pada kucing bisa menggigit manusia. Efek gigitan kutu ini juga bisa memberikan dampak medis yang sangat berbahaya bagi manusia seperti munculnya ruam di permukaan kulit.
Dalam kondisi terparah, gigitan kutu kucing ke manusia juga bisa menyebabkan Rickettsia kutu kucing yang memiliki gejala sakit kepala, demam, dan muntah. Sangat mengerikan sekali kan?
Apakah Kutu Kucing Bisa Menular ke Manusia?
Meskipun bisa menggigit manusia, kutu kucing tidak bisa menular dan tidak bisa hidup di permukaan kulit manusia.
Kondisi tubuh manusia sulit menjadi tempat tinggal kutu kucing karena tidak menyediakan panas yang cukup bagi kutu untuk hidup dan berkembang biak atau bertahan hidup untuk jangka panjang.
Kesimpulan
Kutu kucing adalah parasit yang bisa menjadi sangat berbahaya. Kutu dewasa sepanjang hidupnya hanya makan dan berkembang biak.
Makanan utama mereka adalah darah inangnya dalam hal ini tentu saja darah kucing. Jika dibiarkan dan tidak dibasmin, infestasi kutu pada kucing bisa menyebabkan beberapa hal merugikan seperti anemia dan terserang cacing pita.
Meski tidak menular ke manusia, namun gigitan kutu kucing bisa merepotkan dan menimbulkan ruam parah.
Bagaimana cara membasmi kutu pada kucing? Anda bisa membaca artikel berikut ini:
Catatan: Artikel ini hanya untuk informasi. Kunjungi dokter hewan untuk nasihat dan perawatan medis.
Baca juga:
- Bulu Kucing Rontok: Penyebab dan Penanganan
- Obat Kucing Sakit yang Harus Disiapkan di Rumah
- Cara Mengobati Luka Pada Kucing Agar Cepat Sembuh
Sekarang kok jadi susah ya cari revolution teal
iya kak bener, ada pun mahal banget, dan ada juga diecer model repack gitu tetep aja harganya melambung.