Hal menarik dari kucing adalah tentang kotorannya. Bentuk feses kucing menggambarkan kondisi tubuhnya seperti apa. Tapi jika kucing susah BAB harus bagaimana?
Kucing yang tidak mengeluarkan kotoran selama lebih dari 24 jam kemungkinan besar menderita sembelit. Namun sayangnya kita sebagai pemilik mungkin tidak mengetahui rutinitas BAB kucing (apalagi kucing yang dipelihara di dalam dan luar ruangan).
Oleh karena itu, kita sebagai pemilik mungkin tidak langsung menyadari ketika kucing sudah mengalami kesulitan buang air besar alias sembelit.
Normalnya, kucing BAB setidaknya sekali sehari. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bentuk kotoran kucing menunjukkan kondisi kesehatannya.
Ketika kucing dalam kondisi sehat dan prima, bentuk kotorannya adalah:
- Berwarna coklat tua
- Tekstur tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak atau lembek
- Bau tidak menyengat (normalnya memang bau, namun bukan yang sangat menyengat).
Namun karena artikel ini akan lebih fokus mengulas kenapa kucing susah BAB, maka akan kita abaikan mempelajari tentang bentuk kotoran kucing.
Gejala Kucing Susah BAB
Berikut ini beberapa gejala ketika kucing sedang susah BAB atau sembelit:
- Sering mengejan (dan mengerang) di tempat biasa BAB namun tidak ada feses atau urin yang keluar
- Perut mengeras atau tegang
- Sering membungkukkan badan (karena perutnya keras atau menegang)
- Nafsu makan menurun (bahkan hilang sama sekali)
- Jika feses berhasil keluar, maka keluarnya hanya sedikit, kecil dan sangat keras serta kemungkinan berlumuran lendir atau darah.
Penyebab Kucing Susah BAB
Banyak faktor yang akan menyebabkan kucing mengalami sembelit. Alasan utama biasanya karena dehidrasi yang disebabkan kucing kurang minum.
Namun tidak hanya karena dehidrasi, berikut ini beberapa penyebab kucing menderita susah BAB.
- Dehidrasi (dehidrasi tidak selalu disebabkan kucing kurang minum. Dehidrasi juga bisa disebabkan kucing menderita penyakit serius seperti masalah ginjal)
- Gangguan saraf (terutama saraf di sekitar dubur atau anus)
- Kucing menelan benda asing yang tidak bisa dicerna sehingga menyebabkan penyumbatan saluran pembuangan
- Efek samping obat-obatan
- Penyakit berat seperti tumor yang tumbuh di sekitar dubur dan pinggul
- Turun berok (hernia)
- Kotak pasir pembuangan kotoran yang selalu kotor sehingga memicu kucing enggan BAB. Akhirnya kucing sering menahan dan kemudian kesulitan BAB
- Hairball yang menghalangi saluran pembuangan (normalnya hairball keluar melalui muntahan dan feses)
- Kurang makanan yang mengandung serat
- Cedera panggul yang mengakibatkan saluran panggul menyempit
- Obesitas.
Meskipun semua kucing bisa terkena sembelit, kucing paruh baya dan berusia lanjut lebih rawan mengalaminya.
Merawat Kucing Susah BAB
Ketika kondisi sudah terpantau mengalami sembelit, kita bisa merawatnya sendiri dengan syarat kondisinya belum parah.
Ketika kucing sudah terindikasi mengalami sembelit, berikut ini beberapa penanganan yang bisa kita lakukan.
Hidrasi
Dalam kondisi sembelit ringan, meningkatkan tingkat hidrasi kucing terkadang bisa membantunya BAB. Jika biasanya tempat minum kucing hanya berada di satu titik, siapkan beberapa wadah minum yang tersebar di beberapa titik.
Terutama di tempat biasanya kucing suka nongkrong.
Jika kucingmu sulit atau enggan minum, gantilah wadah minumnya dengan wadah yang terbuat dari bahan keramik atau kaca dan berukuran lebar.
Air yang berada dalam wadah kaca atau keramik suhunya akan cenderung dingin dalam waktu lama. Kucing suka minum air yang dingin dan segar.
Dan pemilihan wadah yang lebar karena beberapa kucing enggan minum dari wadah yang sempit karena tidak suka ketika kumisnya bersentuhan dengan sisi wadah minumnya.
Dan satu hal yang penting, jangan taruh wadah minumnya berdekatan dengan kotak pasir untuk buang kotoran.
Bagaimana jika sudah melakukan seperti hal di atas namun kucing masih sulit minum? Banyak kucing suka minum dari air yang mengalir.
Coba saja rayu kucing dengan membawanya menuju keran yang dibuka sedikit. Buka sedikit saja asalkan air menetes secukupnya. Atau kamu juga bisa membelikannya tempat minum khusus kucing yang berbentuk pancuran.
Cara lain adalah dengan memberinya makanan basah. Makanan basah yang mengandung air juga sangat bagus untuk proses hidrasi. Kamu juga bisa membuat makanan kucing sendiri jika ingin lebih berhemat.
Kita tahu makanan basah kemasan harganya kurang cocok bagi sebagian orang. Dan terlalu sering makan makanan basah kemasan juga sangat tidak baik bagi gigi dan gusi kucing.
Cara terakhir adalah dengan paksaan. Gunakan pipet atau suntikan yang sudah dilepas jarumnya untuk memasukkan air minum langsung ke tenggorokannya.
Meskipun dengan paksaan, lakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang supaya kucing tidak trauma.
Buat Kucing Selalu Bergerak
Cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk merawat kucing susah BAB adalah dengan mengajaknya berolahraga.
Aktifitas fisik sangat baik untuk menormalkan pencernaan. Ajak kucing bermain-main atau beri dia mainan interaktif yang akan membuatnya selalu bergerak.
Kalau kamu memelihara kucing di dalam kandang, jangan kurung kucingmu dalam kandang terus menerus. Ingat, kucing bukan hewan buas yang harus dikurung dalam kandang.
Sesekali biarkan dia berada di luar kandang agar bisa melakukan aktifitas fisik dan bergerak kesana kemari.
Ajak kucingmu jalan-jalan keluar rumah. Caranya dengan membawanya berkeliling komplek perumahan atau ke taman bermain dengan menggunakan tali khusus hewan peliharaan.
Intinya adalah bagaimana tetap membuat kucing selalu dalam keadaan aktif dengan harapan sistem pencernaan terutama usus kembali normal dan bisa sembuh dari sembelit.
Makanan Berserat
Ketika kucing susah BAB, kita bisa segera memberikannya asupan makanan dengan kandungan serat yang tinggi. Agar-agar sudah terkenal sebagai sumber serat tinggi yang sangat baik.
Akan sangat baik memberikan makanan olahan sendiri yang sudah dicampur dengan agar-agar.
Agar-agar yang baik bagi kucing adalah yang tidak memiliki rasa atau namanya adalah agar-agar plain. Makanan basah kemasan juga bisa dan boleh dicampurkan dengan agar-agar.
Selain agar-agar, ada beberapa merk makanan kucing yang memiliki kandungan khusus seperti fiber.
Namun disini saya tidak akan memberikan rekomendasi merk makanan kucing apa yang memiliki kandungan fiber. Sobat bisa mencarinya sendiri.
Resiko
Jika kucing susah BAB tidak segera ditangani dan berlarut-larut, ada beberapa resiko yang mengancam kondisi kucing. Berikut ini beberapa kemungkinan buruknya:
- Impaksi feses: feses mengeras dan kering sehingga tersangkut di usus besar atau rektum
- Obstipasi: ketidakmampuan untuk mengosongkan usus sendiri sehingga menyebabkan penumpukan feses
- Megakolon: usus besar menjadi sangat melebar dan tidak dapat berfungsi dengan baik
Jika sudah demikian, tindakan terakhir adalah melakukan pengangkatan kotoran yang mengeras secara manual dari usus besar kucing melalui jalur operasi.
Jika tidak segera diselamatkan, kucing sama sekali tidak dapat buang air besar. Usus kucing akan meregang ke titik di mana translokasi bakteri dimulai.
Artinya, penghalang yang biasanya mencegah bakteri berpindah dari kotoran hewan ke aliran darahnya tidak lagi berfungsi. Kucing itu menjadi sangat kesakitan dan jika tidak dirawat akan mati.
Pencegahan
Untuk mencegah masalah kucing susah BAB, tips sederhananya adalah, beri makan kucing makanan berserat tinggi, berikan akses mudah ke air bersih dan segar, dan pastikan dia berolahraga (aktifitas fisik) dengan cukup.
Menyikat dan menyisir bulu kucing secara teratur juga akan meminimalkan kemungkinan terjadinya bola bulu (hairball), yang berpotensi menyebabkan sembelit.
Dan berilah variasi pada makanannya. Jika kucingmu makanan utamanya adalah makanan kering (dry food), berilah variasi makanan basah setiap beberapa hari.
Pengobatan
Untuk mengobati kucing susah BAB, saya tidak merekomendasikan tindakan pengobatan apapun selain memberi rekomendasi pencegahan dan perawatan ringan.
Jika dalam perawatan kondisi sembelit ringan tidak membuahkan hasil, akan lebih baik jika segera membawa kucing ke dokter hewan.
Catatan: Artikel ini hanya untuk informasi. Kunjungi dokter hewan untuk nasihat dan perawatan medis.
Baca juga:
- FLUTD Pada Kucing: Gejala, Penyebab dan Pencegahan
- Mengenali Ciri-ciri Kucing Sakit
- Panduan Cara Mengobati Kucing Pilek
- Tips dan Cara Merawat Kucing Sakit
- Kucing Mencret Terus Menerus? Ini Cara Mengobatinya