Artikel ini mengulas tentang kucing Sphynx yang unik. Seperti apakah karakteristik, cara perawatan, harga, dan informasi penting lain.
Mata besar dan tidak berbulu, mungkinkah ini kucing alien? Penampilannya mungkin aneh bagi sebagian orang, namun kucing Sphynx sangat unik, manja dan manis.
Bagaimana kesan sobat ketika pertama kali melihat kucing Sphynx ini? Apakah aneh, unik, eksotis atau yang lainnya?
Apapun pendapat sobat, yang pasti pandangan pertama ketika melihat jenis kucing ini adalah tidak memiliki bulu dan termasuk kucing bertelinga lebar.
Bagi sobat pecinta kucing yang memiliki penampilan tidak biasa, memelihara kucing Sphynx bisa menjadi salah satu kebanggaan dan kenikmatan yang luar biasa.
Banyak alasan kenapa kucing ini bisa menjadi peliharaan yang favorit dan ideal.
Sekilas Tentang Kucing Sphynx
Berat Tubuh | 3 kg – 6 kg |
Warna Bulu | Putih, Hitam, Biru, Merah, Krem, Perak, Emas, Biru-krem, Coklat |
Pola Bulu | Solid, Bicolor, Calico, Tabby, Smoke |
Warna Mata | Biru, Kuning, Tembaga, Emas, Odd-eye |
Rentang Usia | 14 – 15 Tahun |
Perawatan | Tinggi |
Karakteristik | Manja, Suka Perhatian, Penyayang, Setia, Enerjik |
Pengakuan | CFA, FIFe, TICA, AACE, ACFA, CAA, CCA, AFC |
Harga | Rp. 3.000.000 – Rp. 40.000.000 |
Jika sobat ingin mengenal profil kucing tanpa bulu ini, artikel ini akan menyajikannya untuk Anda. Yuk baca lengkap hingga akhir agar kita tahu seperti apakah kucing Sphynx ini.
Sejarah
Sejarah kucing Sphynx bisa dikatakan cukup berliku. Kucing ini pada awalnya adalah hasil mutasi secara alami dan bukan akibat campur tangan manusia.
Pada masa lampau, beberapa nenek moyang atau cikal bakal Sphynx diidentifikasi berada di beberapa belahan dunia.
Cikal bakal awal kucing Sphynx dimulai pada tahun 1966. Ketika itu di Roncesvalles, Toronto, Ontario, Kanada, sepasang kucing domestik dengan bulu pendek menghasilkan bayi kucing yang nyaris tidak berbulu yang diberi nama Prune.
Pemilik Prune kemudian memulai untuk mengembang biakkan Prune yang nyaris tanpa bulu. Ketika itu Prune dikawinkan dengan induknya sendiri dan kemudian menghasilkan beberapa bayi kucing tanpa bulu.
Pada tahun 1970, beberapa keturunan Prune mendapatkan pengakuan sebagai jenis baru dengan nama ketika itu Canadian Hairless. The Cat Fanciers’ Association (CFA) memberikan pengakuan sementara karena beberapa alasan.
Beberapa alasannya adalah gen ini masih belum kuat dengan beberapa keturunan yang masih rentan mengalami gangguan kesehatan (diakibatkan perkawinan sedarah).
Banyak keturunan Prune yang meninggal karena komplikasi penyakit. Hingga pada akhirnya tahun 1971, CFA membatalkan pengakuan sementara yang mereka keluarkan.
Upaya untuk menjaga keturunan Prune dipastikan harus berhenti karena tidak ada satupun keturunan Prune yang bisa bertahan hidup. Bahkan upaya untuk melestarikan keturunan Prune dilakukan di Belanda sama-sama mengalami kegagalan.
Pada tahun 1975, sepasang peternak dari Minnesota yaitu Milt dan Ethelyn Pearson mendapati kucing mereka melahirkan bayi kucing yang tidak berbulu.
Anak kucing ini mereka beri nama Epidermis. Disusul setahun berikutnya induk Epidermis kembali melahirkan bayi kucing tanpa bulu lagi yang kemudian diberi nama Dermis.
Milt dan Ethelyn Pearson kemudian menjual dua kucing tanpa bulu ini kepada peternak kucing bernama Kim Mueske.
Bermodalkan dua kucing Dermis dan Epidermis, Kim Mueske memulai usaha untuk menghasilkan kucing jenis baru yang menjadi cikal bakal kucing Sphynx.
Milt dan Ethelyn Pearson juga menjual beberapa anak kucing tanpa bulu kepada peternak kucing lain yang berada di Brainerd, Minnesota yang bernama Georgiana Gattenby. Georgiana menyilangkan kucing tanpa bulu ini dengan kucing jenis Cornish Rex.
Pengakuan pertama diterima kucing ini pada tahun 1986 oleh The International Cat Association (TICA) dengan status untuk kejuaraan.
Disusul pada tahun 1992 kucing Sphynx mendapat pengakuan dari The Canadian Cat Association (CCA) sebagai kucing kejuaraan. American Cat Fanciers Association (ACFA) menyusul mengakui pada tahun 1998.
Pada tahun 1998, CFA menerima kucing Sphynx sebagai jenis baru. Dan barulah pada tahun 2002 CFA mengakui secara penuh sebagai kucing kejuaraan.
Hingga saat ini, semua organisasi kucing juga sudah mengakui kucing Sphynx seperti Governing Council of the Cat Fancy (GCCF) dan Fédération Internationale Féline (FIFe).
Sifat
Bagi sebagian orang, penampilannya mungkin aneh atau nampak seperti alien. Namun ras kucing Sphynx memiliki kepribadian sebagai kucing peliharaan yang ideal.
Kucing ini manja, suka menjadi pusat perhatian, dan sangat sayang kepada pemiliknya. Mereka suka bermanja-manja dengan pemiliknya.
Selain itu mereka suka mengikuti kemana pemiliknya berada. Kegiatan yang dilakukan pemiliknya juga akan memancing rasa ingin tahunya.
Wajahnya mungkin nampak muram, namun sifatnya adalah kebalikannya. Kucing Sphynx adalah tipe yang ceria dan atraktif. Mereka aktif, suka bermain, berlarian kesana kemari.
Kucing Sphynx juga dikenal sebagai kucing yang setia. Tentu untuk mendapatkan kesetiaannya kita harus memperlakukan mereka dengan layak.
Kucing ini juga dikenal memiliki kecerdasan. Mereka bisa dilatih mempelajari gerakan atau trik sederhana serta mematuhi beberapa perintah tertentu.
Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.
Ciri-ciri Kucing Sphynx
Tubuhnya berukuran sedang, panjang, keras ketika dipegang karena otot-ototnya serta berdada lebar.
Bagian belakang alias pantatnya bulat dan nampak keras karena ototnya. Ukuran dan panjang leher sedang dan juga memiliki otot yang keras ketika dipegang.
Kepalanya berbentuk irisan, nampak panjang, tulang pipinya menonjol dan bantalan kumis yang terlihat persegi serta moncong hidung lurus.
Matanya besar berbentuk seperti lemon. Telinga besar, terbuka, tegak dan lebar di bagian pangkalnya.
Ukuran dan panjang kaki proposional dengan panjang dan besar tubuhnya. Kedua kaki belakang sedikit lebih panjang daripada kedua kaki depannya.
Cakarnya terlihat oval dan jari tertekuk. Masing-masing kedua kaki depan memiliki lima jari dan masing-masing kedua kaki belakangnya memiliki empat jari.
Ekor ramping, panjang porposional dengan panjang tubuh, bentuknya menyerupai cambuk dengan ujungnya yang runcing.
Bulu-bulunya hampir tidak ada kecuali pada beberapa bagian tubuh tertentu memiliki bulu yang tipis yaitu di kaki, ekor dan bagian luar telinganya.
Namun beberapa kucing Sphynx ada yang memiliki bulu-bulu namun super tipis. Dan kucing ini kebanyakan tidak memiliki kumis (meski ada namun pendek dan jarang-jarang).
Kesehatan
Beberapa kucing Sphynx dilaporkan mengalami beberapa masalah kesehatan seperti Kardiomiopati hipertrofi (masalah dengan jantung) dan Miopati (kelainan otot). Namun penyakit ini bukanlah penyakit turunan.
Karena tanpa bulu, Sphynx juga rawan mengalami masalah dengan kulit. Beberapa kucing Sphynx kerap mengalami Urtikaria pigmentosa (gatal-gatal) dan Mastositosis.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan lain yang kerap menyerang kucing seperti serangan virus yang beberapa diantaranya berpotensi mematikan, pemberian vaksin secara rutin sangat dibutuhkan.
Rentang Usia
Kucing Sphynx yang selalu terjaga kondisi kesehatannya dengan baik mampu bertahan hidup hingga usia 14-15 tahunan.
Perawatan
Kucing ini dikenal memiliki perawatan ekstra. Kondisi tanpa bulunya mengharuskan perhatian yang serius.
Kulitnya dikenal selalu berminyak dan harus selalu dibersihkan agar minyak-minyak ini tidak menyumbat pori-pori. Pembersihan rutin seperti mengelap tubuhnya setiap saat dan memandikan secara rutin sangat dibutuhkan.
Jika Anda tidak rutin membersihkan minyak pada kulitnya, minyak ini bisa menempel atau meninggalkan jejak seperti di lemari, sofa dan lainnya.
Selain itu kucing Sphynx juga tidak boleh terpapar sinar matahari yang panas secara langsung.
Jangan terlalu sering membiarkan kucing ini berada di luar ruangan. Pemberian sunblock sangat dianjurkan namun tidak boleh sembarangan karena rawan dijilat.
Dan kucing ini juga akan kesulitan ketika udara dingin. Disarankan memakaikan baju atau sweater agar mereka mendapatkan kehangatan yang cukup ketika udara dingin.
Perawatan standar lain juga harus diberikan seperti rajin memotong kuku, menyikat gigi, membersihkan mata dan juga yang terpenting adalah pembersihan telinga agar kotoran tidak menumpuk dan menghindari serangan parasit seperti kutu telinga.
Kucing Sphynx cocok bagi sobat yang bisa memberikan perhatian sepenuhnya. Jangan memelihara kucing ini jika sobat kurang memiliki waktu (seperti sering ditinggal kerja seharian atau bepergian keluar kota).
Harga Kucing Sphynx
Harga kucing Sphynx berkisar antara Rp. 3.000.000 hingga Rp. 40.000.000. Harga kucing sangat bervariasi tergantung pada usia, kondisi, kualitas, kemurnian ras dan kelengkapan dokumennya.
Harga termurah biasanya kucing ini silsilahnya tidak jelas (non-ped).
Jika ingin mengadopsi Sphynx murni, berkualitas dan sehat. Sertifikat kesehatan atau keterangan bahwa kucing yang diadopsi tidak memiliki masalah kesehatan serius sangat dibutuhkan.
Dan pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi. Serta pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing.
Baca juga: