Artikel ini mengulas tentang kucing Siam yang populer. Seperti apakah karakteristik, cara perawatan, harga, dan informasi penting lain.
Wajahnya seperti memakai topeng, sifatnya manja dan sangat suka perhatian. Inilah kucing Siam yang nenek moyangnya adalah kucing elit peliharaan kerajaan Siam.

Kucing Siam adalah kucing dengan penampilan yang manis, suka mengobrol, manja, penuh kasih sayang dan wajahnya seolah-olah memakai topeng. Apakah dia akan berangkat menuju pesta topeng sungguhan?
Wajah gelapnya adalah salah satu penampilan khas kucing ini. Ras ini adalah salah satu jenis kucing yang paling populer di dunia.
Jumlahnya banyak tersebar di seluruh penjuru dunia baik sebagai kucing peliharaan dan juga bahkan bernasib sebagai kucing liar di jalanan.
Kucing ini diimpor dari Thailand asli selama ratusan tahun dan sekarang berkembang dalam berbagai warna. Di Indonesia kucing ini juga menjadi favorit dijadikan peliharaan.
Sekilas Tentang Kucing Siam
Berat Tubuh | 4 kg – 5 kg |
Warna Bulu | Cokelat, Seal, Ungu, Biru, Merah (Oranye), Krim |
Pola Bulu | Point |
Warna Mata | Biru |
Rentang Usia | 8 – 20 Tahun |
Perawatan | Rendah |
Karakteristik | Manja, Vokal, Penyayang, Aktif, Sosial, Pencari Perhatian |
Pengakuan | TICA, ACF, ACFA, CAA, CCA, AFC |
Harga | Rp. 500.000 – Rp. 16.000.000 |
Seperti apakah profil Siam yang berasal dari Thailand ini? Kami akan mengulas informasi tentang kucing Siam ini secara lengkap khusus bagi Anda para pecinta kucing.
Sejarah
Kucing Siam adalah salah satu ras kucing domestik tertua. Mereka diketahui berasal dari masa Thailand kuno yaitu Siam. Ada beberapa bukti gambaran sejarah Thailand yang menggambarkan kehidupan masa lalu kucing ini.
Siam dulunya diketahui sebagai kucing peliharaan keluarga kerajaan. Kucing ini hidup di area kerajaan dan juga kuil-kuil Buddha.
Bahkan kucing ini juga hidup sebagai penjaga dokumen-dokumen dan barang berharga kerajaan serta kuil Buddha. Mereka juga dianggap sebagai hewan suci.
Pada sekitar tahun 1800-an, diketahui beberapa kucing Siam dibawa ke Inggris. Pada tahun 1871, kucing Siam unjuk bagian dalam pertunjukkan kucing modern yang diadakan di The Crystal Palace di Sydenham, London.
Namun sayangnya kucing ini mendapatkan citra yang negatif akibat pemberitaan media yang menggambarkan kucing ini sebagai jenis kucing yang tidak wajar dan sebuah mimpi buruk.
Hal ini diakibatkan kucing Siam yang ditampilkan ketika itu memiliki mata juling dan ekor yang bengkok.
Diluar pemberitaan buruk tersebut, penampilan kucing Siam mengundang rasa ketertarikan para penggemar kucing dan tentu saja para peternak kucing di Inggris.
Sebuah catatan sejarah lain yang bisa dibuktikan secara valid menuliskan bahwa pada tahun 1878, seorang diplomat Amerika Serika yaitu David B. Sickels yang ditempatkan di Thailand mengirimkan seekor kucing Siam kepada ibu negara Lucy Hayes.
Inilah kucing Siam pertama yang masuk Amerika Serikat dan langsung tinggal di Gedung Putih.
David B. Sickels juga mengirimkan sepucuk surat untuk Lucy Hayes yang mengatakan bahwa dia memberanikan diri mengirim salah satu spesimen kucing terbaik yang dia dapatkan di Thailand.
Setelah itu kucing Siam mulai tampil di Amerika Utara dimulai pada tahun 1900-an. Penampilannya mendapatkan sambutan dan antusiasme tinggi dari para pecinta kucing.
Sejak saat itulah kucing Siam mulai dikenal dan menjadi cikal bakal pengembangan jenis kucing yang berasal dari Siam seperti Balinese, Himalaya, Ocicat, Burma, Tonkin, dan Oriental (Oriental Shorthair dan Oriental Longhair).
Sifat
Siam adalah salah satu jenis kucing paling vokal (baca: berisik). Mereka tidak segan akan menyuarakan perasaan dan berusaha keras membangun komunikasi dengan siapa saja yang ada di sekitarnya terutama pemiliknya.
Terutama dengan hal yang menyangkut rayuan meminta makanan.
Siam juga dikenal sebagai kucing yang sangat sayang dan berorientasi dengan pemiliknya dan orang-orang yang memberinya kasih sayang.
Manja dan selalu menuntut untuk diperhatikan, aktif, suka bermain, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin selalu terlibat dengan aktifitas yang kita lakukan.
Kucing bertipe sosial, tidak suka kesendirian dan memiliki tingkat adaptasi yang sangat baik. Mereka cocok dengan siapa saja bahkan terhadap orang asing. Tidak masalah hidup dengan hewan peliharaan lain seperti anjing.
Kucing ini juga kurang suka ditinggal dalam jangka waktu yang lama. Cenderung stres jika sering diabaikan. Disarankan memberikan teman sesama kucing atau anjing sebagai partner jika pemiliknya sering pergi dalam jangka waktu lama.
Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.
Ciri-ciri Kucing Siam
Ukuran tubuh kucing Siam sedang memanjang. Tulang-tulang tidak terlalu besar namun memiliki otot yang kokoh. Ukuran kepala proposional dengan besar tubuhnya. Hidung panjang dan lurus serta moncongnya panjang berbentuk baji.
Siam adalah kucing bertelinga lebar dengan daun telinga besar, ujung runcing dan lebar di pangkal. Mata berukuran sedang berbentuk almond dengan warna mata berwarna biru.
Kaki panjangnya proposional dengan bentuk tubuh, bentuk kaki ramping, dua kaki belakang lebih panjang daripada dua kaki depannya.
Dua kaki depannya masing-masing memiliki lima jari dan dua kaki belakang masing-masing memiliki empat jari.
Ekor panjang, tipis, dengan ujung meruncing. Bulu pendek, halus dan mengkilat (glossy). Warna bulu coklat, krim, seal point, dan blue point.
Perawatan
Kucing Siam tidak memerlukan perawatan khusus yang rumit. Mereka adalah jenis yang mudah dirawat.
Bulu pendeknya hanya perlu disisir atau disikat setidak sekali dalam seminggu untuk membantu membersihkan bulu-bulu mati.
Perawatan lain yang diperlukan seperti rutin membersihkan mata, memotong kuku, menggosok gigi dan pembersihan telinga.
Telinga perlu diperhatikan terutama untuk menghindari penumpukan kotoran yang bisa memicu serangan parasit seperti kutu telinga.
Kesehatan
Kucing Siam memiliki beberapa permasalahan kesehatan yang diwariskan turun-temurun. Beberapa masalah kesehatan yang kerap ditemui di kucing Siam adalah:
- Mata juling
- Masalah pernafasan
- Batu kandung kemih
- Glaukoma
- Atropi progresif retina
- Stenosis aorta.
Namun tidak semua kucing Siam akan selalu terkena penyakit atau gangguan kesehatan diatas.
Beberapa jenis Siam dilaporkan sehat dan tidak mewarisi beberapa gangguan kesehatan yang sudah disebutkan diatas.
Potensi gangguan kesehatan lain sama seperti yang dialami oleh kucing pada umumnya. Salah satu yang harus diwaspadai adalah serangan virus.
Beberapa virus yang menyerang kucing sangat berbahaya dan mengancam nyawa kucing. Tindakan pencegahan terbaik adalah rutin memberikan vaksin.
Rentang Usia
Kucing Siam memiliki rentang hidup antara 8 hingga 20 tahun dan bisa lebih.
Untuk meningkatkan peluang hidupnya agar lebih lama, perawatan yang tepat dan memberikan perhatian kesehatan sangat dibutuhkan kucing ini.
Pemberian vaksinasi rutin, memperhatikan asupan makanan, gizi dan nutrisi yang baik serta kunjungan rutin ke dokter hewan untuk memantau kondisi sangat disarankan.
Harga Kucing Siam
Harga kucing Siam sangat bervariasi. Mulai dari yang murah hingga harga yang mahal. Dengan merogoh kocek antara Rp. 500.000 hingga yang berharga Rp. 16.000.000 juga ada. Yang membedakan nantinya adalah usia dan kualitasnya.
Bahkan terkadang ada juga adopsi gratis kucing jenis Siam di grup-grup pecinta kucing jika sobat beruntung.
Hal Penting
Sangat penting untuk mengadopsi kucing yang sehat. Beberapa sertifikat kesehatan atau keterangan bahwa kucing yang diadopsi tidak memiliki masalah kesehatan serius sangat dibutuhkan.
Dan pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi.
Serta pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing agar mendapatkan jaminan kemurnian ras kucing yang sobat adopsi.
Baca juga: