Kucing Persia: Harga, Karakteristik dan Perawatan

Inilah ras kucing paling populer, kucing Persia. Seperti apakah profil lengkap kucing yang menjadi idola banyak pecinta kucing di dunia ini? Berikut ulasannya.

Kucing Persia adalah salah satu jenis kucing yang paling populer di dunia ini terutama di Indonesia. Daya tarik yang membuatnya dicintai banyak kalangan adalah bulu panjang lebat, hidung pesek yang unik, ekspresi wajah yang menggemaskan dan memiliki kepribadian yang manis.

Kucing Persia
Kucing Persia (kredit gambar: Kmatta / gettyimages)

Sekilas Tentang Kucing Persia

Berat Tubuh3 kg – 7 kg
Warna BuluPutih, Merah, Cream, Hitam, Biru, Coklat, Lilac, Perak, Emas, Cameo, Tortoiseshell, Biru-krem, Coklat, Calico
Pola BuluSolid, Bicolor, Calico, Tabby, Smoke, Shaded, Points
Warna MataOdd-eye, Biru, Hijau, Emas, Oranye, Kuning, Tembaga
Rentang Usia10 – 17 Tahun
PerawatanSedang – Tinggi
KarakteristikLembut, Penyayang, Tenang, Aktif, Adaptif, Sosial
PengakuanCFA, FIFe, TICA, WCF, FFE, ACF, ACFA, CAA, CCA-AFC, GCCF, LOOF
HargaRp. 300.000 – Rp. 10.000.000

Kucing ini sangat mudah ditemukan di berbagai belahan penjuru dunia. Namun sudah tahukah Anda segalanya tentang kucing Persia yang “glamor” ini? Kami akan mengulasnya untuk Anda para pemuja kucing.

Sejarah

Kucing Persia sudah menjadi favorit peliharaan manusia sejak masa lampau. Mereka mulai dikenal dan menonjol sejak tahun 1871. Namun nenek moyang kucing Persia ini yaitu kucing-kucing berbulu panjang mulai diketahui pada tahun 1500-an.

Pada mulanya bangsa Romawi, pada pedagang dari bangsa Fenisia dan juga pedagang dari Persia (yang saat ini dikenal sebagai Iran) membawa kucing-kucing berbulu panjang nan indah dalam perjalanan mereka.

Dalam sebuah catatan sejarah kuno, ada salah seorang pedagang atau musafir yang berasal dari Italia yaitu Pietro della Valle (1586–1652) berkeliling Eropa dengan membawa kucing jenis Persia pada tahun 1600-an.

Kucing yang dibawa oleh Pietro della Valle digambarkan memiliku bulu berwarna abu-abu dengan bulu panjang yang halus dan terlihat berkilau.

Dalam catatan ini juga disebutkan bahwa Pietro della Valle membawa kucing ini dari sebuah provinsi di Persia yang bernama Khorasan Raya.

Beberapa catatan sejarah lain juga menuliskan bahwa beberapa pelancong atau pedagang membawa dua jenis kucing yaitu Persia dan Turkish Angora dalam perjalanan mereka.

Para pedagang ini membawa kucing-kucing ini masuk Prancis. Setelah dari Prancis, para pedagang-pedagang ini membawa kucing-kucing ini menuju Inggris.

Kehadiran dua jenis kucing ini dengan cepat mampu membuat para pecinta kucing di Inggris jatuh hati. Orang-orang Inggris pada mulanya tertarik pada Angora karena bulu putih bersihnya.

Namun beberapa orang menyukai jenis Persia dengan bulu tebal panjangnya. Dan sebagian besarnya lagi menyukai percampuran keduanya. Dan sejak itu juga dimulai di Inggris terjadi percampuran jenis antara Persia dan Angora.

Namun percampuran kedua jenis kucing ini membuat beberapa peternak kucing di Inggris merasa prihatin.

Akhirnya kelompok peternak kucing yang prihatin ini mulai melakukan pembiakan selektif untuk tidak mencampurkan kedua jenis kucing ini.

Pada 1871 kerja keras para peternak kucing ini membuahkan hasil dengan adanya dua jenis kucing Persia dan Angora dengan darah murni. Penampilan dua jenis kucing ini pada akhirnya juga menampakkan perbedaan secara fisik.

Persia dengan tubuh yang lebih kekar, berbulu panjang dan telinga kecil bulat. Sedangkan Angora dengan penampilan tubuh ramping dengan telinga panjang dan lancip.

Pada awal tahun 1900-an, kucing Persia murni mulai tampil di pertunjukan kucing. Mereka ditampilkan di pertunjukan kucing kalangan bangsawan atau kalangan kelas atas.

Bahkan Ratu Victoria jatuh hati dengan penampilan kucing Persia ini ketika melihatnya langsung di pertunjukan kucing.

Seketika Persia menjadi kucing yang sangat populer di Inggris. Memiliki kucing ini ketika itu meningkatkan derajat dan status sebagai masyarakat “kelas atas”.

Kucing Persia mulai masuk ke Amerika pada tahun 1800-an. Kehadiran mereka di Amerika juga langsung membuat banyak orang jatuh hati.

Popularitasnya memuncak dan mengalahkan popularitas kucing Maine Coon serta menjadi favorit bagi hampir semua kalangan untuk memeliharanya.

125 tahun lebih kucing ini menikmati popularitasnya. Hingga saat ini pun tidak bisa dibantah kucing Persia adalah salah satu jenis kucing paling populer di dunia.

Baca juga:

Jenis-Jenis Kucing Persia Terpopuler

1. Himalaya

Himalaya adalah kucing persilangan antara kucing Siam dengan kucing Persia. Kucing memiliki mantel bulu panjang Persia, moncong pendek dan ciri fisik khas Persia, sementara tetap mempertahankan warna lapisan warna dari kucing Siam.

Mereka diberi nama Himalaya karena warna kucing ini pada awalnya sangat mirip dengan warna kelinci Himalaya.

2. Exotic Shorthair

Exotic Shorthair adalah jenis kucing Persia dengan bulu pendek. Kucing ini adalah campuran kucing Persia dengan kucing Shorthair Amerika untuk menciptakan kucing yang terlihat seperti Persia tetapi memiliki bulu berciri Shorthair.

3. Chinchilla

Chinchilla adalah jenis khusus dari kucing Persia (dikenal sebagai Persia Perak). Pada mulanya kucing Persia jenis ini dikembangbiakkan oleh peternak kucing Persia yang berada di Amerika.

Pada mulanya, jenis ini hanya memiliki warna perak. Namun seiring waktu, Chinchilla sekarang hadir lebih dari sekedar warna perak karena ada yang berwarna emas.

4. Persia Tradisional/Klasik dan Modern

Kucing Persia tradisional juga dikenal sebagai Persia berwajah boneka, klasik atau kuno. Kucing Persia tradisional adalah salah satu dari dua jenis kucing Persia utama yang ditemukan di seluruh dunia.

Kucing-kucing ini dikenal karena ciri-ciri mereka yang berbeda dengan kucing Persia lainnya dimana tampilan hidungnya yang runcing. 

Sedangkan kucing Persia modern dengan moncongnya yang pendek. Terlihat awal kali pada sekitar tahun 1950-an ketika itu terjadi mutasi spontan di antara sekelompok kucing merah dan Persia menyebabkan wajah mereka terlihat mirip dengan ras anjing Peking.

Karakteristik Kucing Persia

Kucing Persia adalah pribadi yang lembut dan manis. Jenis kucing yang lebih menyukai lingkungan tenang. Perlakuan yang layak akan mereka balas dengan penuh cinta dan kasih. Hari-hari mereka akan dilalui dengan kegiatan bersantai.

Namun mereka juga termasuk kucing yang aktif. Selain bersantai, aktifitas harian mereka juga akan diisi dengan kegiatan bermain, berlari kesana kemari. Namun mereka bukan pemanjat yang handal.

Termasuk jenis yang setia. Jika sobat mempeberikan perhatian dan cinta kasih yang mereka anggap layak, kucing Persia akan dengan senang hati membalasnya dengan kesetiaan dan cinta.

Kucing ini juga suka bermanjaan dengan pemiliknya. Mereka suka berada dalam pangkuan dan tidur bersama pemiliknya.

Perubahan adalah salah satu hal yang kurang mereka sukai. Mereka suka rutinitas seperti jam makan yang rutin, waktu tidur yang rutin, dan suasana rumah yang selalu tenang. Segala perubahan yang mendadak cenderung akan membuat kucing ini “terpukul”.

Namun mereka termasuk kucing yang adaptif. Meski perubahan cenderung membuat mereka stres, namun perlahan mereka juga akan bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut. Selain itu kucing Persia juga mudah bergaul dengan kucing lain.

Berikut ini lebih detail terkait dengan karakteristik kucing Persia.

Kucing Persia Ramah dan Penuh Kasih

Kucing Persia sangat tenang dan penuh kasih, baik terhadap pemiliknya maupun terhadap orang asing. Mereka suka dijemput dan dibelai dan bahkan akan sering menyelinap ke pangkuan orang asing. Kucing ini akan memastikan bahwa pemiliknya senang dan sayang kepada dirinya.

Kucing Persia Tenang dan Lembut

Kucing ini memiliki suara yang lembut. Namun terkadang ia juga akan mendengkur! Terkadang tanpa alasan yang jelas ia akan mendengkur.

Penurut

Kucing Persia tidak terlalu menuntut makanan kepada pemiliknya. Mereka juga akan menerima apapun “fasilitas” yang diberikan oleh pemiliknya. Kucing ini hanya membutuhkan perhatian lebih dari pemiliknya.

Sebagian besar waktunya mereka akan duduk dengan tenang, meringkuk dan tidur sepanjang hari. Namun sobat sebagai pemilik juga tetap harus memberikan banyak hal meski ia bukan tipe penuntut. Terutama perawatan bulu-bulunya harap terus diperhatikan.

Menyukai Ketenangan

Karena karakternya yang tenang dan santai, kucing ini membutuhkan lingkungan yang tenang. Dia sangat tidak menyukai kebisingan.

Jika sobat memiliki suasana rumah yang riuh seperti banyak anak-anak kecil atau memiliki hewan peliharaan lain yang berisik, hal ini tidak cocok untuk lingkungan kucing Persia.

Mereka memang suka bermain namun buka berarti ia suka keributan. Ia lebih senang bermain secara “privat” dengan pemiliknya.

Bukan Kucing Cerdas

Tidak cerdas bukan berarti ia kucing yang bodoh. Mungkin satu-satunya sisi buruk dari kucing jenis kucing yang cantik, santai, ramah ini adalah bahwa mereka tidak terlalu memiliki kecerdasan seperti beberapa jenis kucing cantik lainnya.

Cukup sulit untuk melatih kucing ini dan memang sudah karakternya untuk sulit belajar. Perlu usaha sangat keras untuk bisa melatih kucing persia memahami bahasa verbal yang kita gunakan.

Menyukai Rutinitas

Rutinitas adalah sebuah keharusan bagi dirinya. Makanan yang teratur, perawatan yang berkesinambungan adalah hal-hal yang terus diberikan kepada dirinya. Mereka tidak menyukai adanya perubahan rutinitas.

Tidak Suka Ditinggal Sendirian

Karena sifatnya yang suka diperhatikan, kucing ini tidak suka jika ditinggal bepergian terlalu lama oleh pemiliknya. Jika sobat adalah tipe orang yang sering bepergian lama, usahakan memiliki lebih dari 1 kucing untuk menemaninya dirumah.

Tidak semua kucing Persia memiliki karakter sebagaimana tersebut diatas. Satu hal yang pasti menjadi karakteristik kucing Persia adalah ia kucing yang sangat suka diperhatikan, bukan penuntut, sayang dan peduli kepada pemiliknya serta ramah terhadap orang asing.

Sebagai imbalan atas rasa sayangnya kepada pemiliknya, ia hanya membutuhkan perhatian yang cukup.

Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.

Ciri-ciri Kucing Persia

Kucing Persia
Jenis Kucing Persia

Ukuran tubuh kucing Persia pada umumnya sedang, kokoh dan berotot. Kepala mereka bulat dan hidung datar. Telinga kecil hingga sedang dengan ujung membulat, pipi penuh. Kepala ditopang oleh leher yang pendek.

Mata besar dan bulat, beberapa warna matanya adalah coklat, kuning keemasan, tembaga dan hijau. Kaki pendek, tebal dan kuat dengan cakar berukuran cukup besar dan bulat. Ekornya tidak terlalu panjang tapi proposional dengan besar dan pang tubuhnya.

Kucing Persia memiliki beberapa perbedaan pada segi wajahnya. Ada 3 jenis yang di Indonesia dikenal sebagai:

  1. Persia Peaknose: wajahnya paling datar dengan hidung paling “pesek”. Hidungnya posisi sejajar diantara kedua matanya
  2. Persia Flatnose: permukaan wajah agak datar dengan hidung sedikit mungil namun tidak terlalu pesek
  3. Persia Medium: hidung mungil, memiliki moncong namun tidak terlalu panjang.

Ketiga jenis diatas sama-sama memiliki bulu panjang, tebal, teksturnya halus dan lembut, sebagian nampak terlihat berkilau. Bulu leher (ruff) panjang, lebat dan lebih lembut.

Variasi warna bulunya sangat beragam seperti warna solid putih, lilac, biru, hitam, merah, krem, dan cokelat. Kemudian warna lain adalah calico (tiga warna) dan perpaduan dua warna (bicolor).

Penyakit Kucing Persia

1. Bola Rambut dan Trichobezoars

Kucing Persia dikenal karena bulu panjang dan padat mereka. Oleh karena itu, mereka lebih cenderung menderita trichobezoars dibandingkan kucing lain dengan rambut pendek. Trichobezoars adalah bola rambut yang terbentuk di perut kucing dan saluran pencernaan.

Kucing biasanya bisa akan memuntahkan bola rambut, tetapi kadang-kadang bola rambut ini menumpuk di perut. Ketika ini terjadi, kucing akan sangat menderita dan bahkan dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Dokter hewan harus segera melakukan penanganan untuk menyelesaikan masalah. Untuk mencegah bola rambut dan trichobezoars, sobat harus menyisir kucing Persia setiap hari dan memastikan sobat membuang semua bulu yang rontok.

2. Penyakit Ginjal Polikistik

Kucing Persia sangat rentan terhadap penyakit ginjal polikistik. Ini berarti bahwa kista akan berkembang, tumbuh dan berkembang biak di daerah ginjal jika tidak ditangani. Diperkirakan bahwa 38% kucing Persia menderita penyakit keturunan ini. 

Kucing Persia yang tidak diawasi sering tiba-tiba pingsan pada usia 7 hingga 8 tahun dan mati karena masalah ginjal.

Oleh karena itu disarankan kucing Persia harus melakukan USG tahunan setelah mereka berumur satu tahun. Jika dokter menemukan kista ginjal, dokter hewan akan menerapkan perawatan yang tepat untuk meringankan kondisi tersebut.

3. Masalah Pernapasan

Hidup pesek serta mata bulat besar memang membuatnya terlihat imut dan menggemaskan. Namun kondisi ini ternyata rentan membuat kucing Persia mengalami masalah kesehatan.

Memiliki hidung kecil pesek menyebabkan saluran hidung menjadi sangat pendek dan lebih sensitif terhadap lingkungan yang dingin, panas, kelembaban atau kering.

Hal ini mempengaruhi efisiensi pernapasan kucing, yang menjadi alasan mengapa kucing Persia kurang aktif dibandingkan dengan jenis lainnya. Sistem pernapasan kucing Persia tidak begitu efektif, yang membuat oksigenasi darah mereka lebih sulit.

4. Masalah Jantung

Salah satu konsekuensi dari kurangnya pernapasan yang benar adalah bahwa kemungkinan kucing Persia akan cepat atau lambat mengalami masalah jantung. Kurang dari 10% kucing Persia menderita kardiomiopati hipertrofik.

Kondisi jantung ini berarti bahwa ruang kiri otot jantung lebih berkembang, yang dapat menyebabkan kucing mati mendadak.

Penyakit ini menyerang hampir semua kucing jantan, sementara kucing betina Persia jarang terkena masalah kesehatan ini.

5. Masalah Mata

Bentuk unik mata kucing Persia juga bisa menimbulkan masalah. Penyakit mata kucing Persia yang paling umum adalah:

  • Ankyloblepharon kongenital – Adalah kelainan bawaan yang biasanya terjadi pada kucing Persia bermata biru. Masalah ini terjadi karena penyatuan melalui membran antara kelopak mata bagian atas dan bawah
  • Epiphora kongenital – Sebuah kondisi adanya robekan berlebihan pada saluran air mata, yang menyebabkan oksidasi rambut di sekitar mata dan infeksi oleh bakteri atau jamur di daerah yang terkena. Ada obat khusus untuk meringankan anomali ini. Ini adalah penyakit keturunan
  • Entropion adalah kondisi ketika bulu mata mengenai dan mengiritasi kornea kucing sebagai hasil dari inversi kelopak mata. Ini menyebabkan robekan berlebihan, di mana kucing mengalami penyempitan mata dan vaskularisasi kornea yang menghasilkan ulserasi. Penyakit ini membutuhkan perawatan bedah
  • Glaukoma primer – Ini adalah sebuah kondisi dimana tekanan darah yang berlebihan pada mata yang menyebabkan mata kabur dan kehilangan penglihatan. Masalah ini harus dirawat dengan operasi.

6. Albinisme Okulokutan

Ini adalah penyakit kucing Persia dimana sifat resesif yang menyebabkan jenis albinisme autosomal ringan yang mempengaruhi bulu kucing, membuatnya lebih ringan dari biasanya.

Efek dari anomali ini adalah kucing Persia akan lebih sensitif terhadap infeksi. Masalah ini membutuhkan penanganan dokter hewan harus mengobati gejalanya.

7. Iritasi Lipatan Wajah

Masalah kucing Persia adalah banyaknya air mata yang keluar dari mata mereka. Masalah ini akan menimbulkan iritasi pada lipatan wajah kucing Persia.

8. Kulit Bersisik

Kucing Persia juga rawan terkena masalah kulit berminyak. Gejalanya termasuk kulit bersisik atau berminyak. Penyakit ini membutuhkan penanganan dokter hewan.

9. Displasia Pangkal Paha

Masalah ini muncul ketika sambungan antara bagian atas tulang paha dan soket pinggul mengalami masalah. Ini menyebabkan masalah kepincangan dan rasa sakit saat bergerak.

10. Batu Ginjal

Penyakit kucing Persia lain adalah batu ginjal. 80% kucing Persia yang gemuk menderita penyakit ini. Dan masalah ini hanya bisa ditangani oleh dokter hewan.

Diatas adalah beberapa masalah umum penyakit kucing Persia yang banyak ditemui kasusnya. Beberapa penyakit diatas diakibatkan masalah genetik yang memang dibawa oleh mereka akibat kondisi fisik mereka secara turun temurun.

Masalah kesehatan lainnya sama seperti yang dialami kucing pada umumnya. Salah satu yang harus diwaspadai adalah serangan virus yang beberapa diantaranya berpotensi mengancam nyawa. Tindakan pencegahan terbaik adalah rutin memberikan vaksinasi.

Jika sobat memiliki kucing Persia, selalu awasi kondisinya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di dokter hewan.

Cara Merawat Kucing Persia

Perawatan Dasar

1. Memandikan Kucing Persia

Merawat kucing Persia artinya adalah sebuah rutinitas yang selalu berkelanjutan. Sobat harus siap memandikannya seminggu sekali dan setelah itu harus melakukannya dengan teratur.

Hal ini akan membantu kucing sobat belajar terbiasa memiliki waktu khusus dengan pemiliknya.

Ketika ia sudah terbiasa dimandikan sedari kecil, maka hingga dewasa ia akan merasa terbiasa dan jinak untuk melakukan rutinitas mandi mingguannya.

Saat memandikan kucing Persia, pastikan sobat memandikannya menggunakan air hangat, karena air yang terlalu panas atau terlalu dingin akan membuatnya melakukan perlawanan.

Perawatan setelah memandikan juga sangat penting seperti mengeringkan bulunya menggunakan pengering rambut pada pengaturan tingkat terendah, karena pengaturan yang lebih tinggi cenderung mengiritasi kulit kucing.

Jangan terburu-buru dalam proses ini dan sobat juga bisa mengajak kucing untuk berbicara atau lakukanlah dengan bernyanyi atau bersenandung.

2. Merapikan Bulu

Perawatan kucing Persia berarti sobat juga harus merapikan bulunya secara teratur agar tetap dalam kondisi prima.

Sisihkan waktu sobat beberapa menit setiap hari untuk menyisir bulu-bulunya dan memangkas rambut berlebih dari wajah serta tubuh dengan gunting khusus untuk memangkas rambut.

Saat memotong bulu kucing, pastikan untuk memperhatikan wajah dan telinga kucing sobat sekalian. Ingat, terkadang kucing juga merasa tidak sabar jika sobat terlalu lama melakukan perawatan. Lakukan semua perawatan ini dengan cepat dan efisien serta penuh kelembutan.

3. Memotong Kuku

Perawatan lain adalah memotong kuku. Memotong kuku juga untuk menjaga kebersihan. Lebih mudah untuk memotong kuku kucing ketika kuku/cakar dalam keadaan basah sehingga pastikan untuk melembabkannya sebelum sobat memotong kukunya.

Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa saja terkena lapisan kulitnya dan ini dapat menyebabkan infeksi dan rasa sakit.

4. Menyisir Bulu

Rajin-rajinlah menyisir bulu-bulunya tapi jangan menyikatnya. Rajin menyisir bulu-bulunya setiap hari akan mencegahnya dari kekusutan.

Gunakan sikat dengan bulu yang cukup panjang untuk menjangkau seluruh lapisan. Pertimbangkan juga untuk memangkas bulunya jika sudah panjang terutama di udara panas. Dan selalu perhatikan kesehatannya agar terhindar dari kutu.

Makanan

Dalam memberikannya makanan, sobat harus memberi makan kucing Persia pada waktu yang sama setiap hari.

Akan lebih baik jika ia diberikan “racikan” makanan olahan sendiri. Pastikan sobat menggunakan banyak daging, biji-bijian dan sayuran. Ingatlah untuk tidak terlalu lama memasak makanan agar tidak merusak nilai gizi.

Jika sobat tidak dapat menyiapkan makanan mereka sendiri di rumah, maka sobat perlu memberinya makanan terbaik yang dapat dibeli. Selain itu sangat penting bagi kita menyiapkan air minum yang segar untuk dirinya.

Jika sobat memelihara kucing Persia yang masih kecil, Anak kucing harus memiliki akses ke makanan dan air mereka 24 jam sehari. Mereka tumbuh sangat cepat oleh karena itu mereka membutuhkan nutrisi sebanyak yang mereka bisa.

Dan sobat jangan memberikan makananan kucing dewasa kepada anak kucing Persia. Karena makanan kucing Persia dewasa tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan anak kucing untuk tumbuh. Selalu beri makan mereka makanan kucing khusus.

Inilah beberapa hal yang diperhatikan terkait makanan kucing Persia.

Makanan harus mengandung:

  • Tinggi protein
  • Rendah karbohidrat
  • Lemak sedang
  • Penuh dengan bahan daging asli, termasuk organ
  • Penuh vitamin dan nutrisi terutama Vitamin B untuk menjaga bulu mereka tetap indah

Sobat juga bisa menerapkan diet kaya suplemen agar ia tidak kegemukan. Diet kaya suplemen dapat mencakup susu kambing dan minyak ikan salmon.

Saya menyarankan agar sobat tidak mengubah makanan anak kucing sampai mereka setidaknya berusia 12 minggu. Jika sobat ingin mengganti makanan anak kucing Persia dengan menu baru, lakukan perlahan-lahan.

Campur makanan lamanya dengan sedikit makanan baru dan hingga mencapai 100% mereka menikmati menu barunya. Hati-hati dengan sakit perut atau diare bisa menyerang dirinya.

Perkembangan dan Perawatan Penting Lainnya

Sobat juga harus meluangkan waktu untuk bermain dengan dirinya. Kucing membutuhkan latihan dan stimulasi mental.

Sobat juga bisa menyediakan beberapa mainan untuk media bermainnya. Apa pun yang membuat suara ketika disentuh atau bergerak tak terduga kemungkinan besar menarik bagi kucing.

Beberapa favorit umum adalah: sedotan plastik, kertas tisu berkerut atau kertas pembungkus, laser pointer (pastikan sorot sinar laser tidak terkena matanya) dan bahkan tangan Anda bergerak-gerak di bawah sprei ia akan tertarik.

Hindari barang-barang kecil yang seperti bola kecil, mainan kecil dan sebagainya karena ia bisa saja menelannya.

Selalu sediakan kotak pasir untuk tempatnya membuang kotorannya. Sekitar satu kali dalam seminggu sobat harus mencuci piring makanan dan sobat juga harus mengosongkan kotak pasir, membersihkannya, dan mengisinya dengan pasir baru yang bersih.

Kucing Persia peliharaan sobat juga akan membutuhkan perawatan dokter hewan yang rutin, termasuk vaksinasi, pencegahan kutu, dan pemeriksaan fisik.

Sobat harus membawa hewan peliharaan baru ke dokter hewan sesegera mungkin. Dokter hewan akan mendiskusikan kesehatan hewan peliharaan sobat dan kemudian akan memutuskan perawatan apa pun yang diperlukan.

Tips Bermanfaat Merawat Kucing Persia

Berikut inilah beberapa tips cara merawat kucing Persia:

1. Jangan bermain dengan kucing sobat menggunakan tangan ketika permainan melibatkan gigit-menggigit. Gunakan mainan bebas racun jika ia ingin menggigit. Hal ini untuk mengantisipasi kebiasaan menggigit dan menghindari cedera yang tidak diinginkan.

2. Simpan benda-benda kecil seperti koin, pin, penghapus, dan korek api jauh dari jangkauan kucing. Benda-benda ini bisa saja termakan olehnya. Ketika benda-benda ini termakan, tentu dapat menyebabkan cedera serius pada kucing sobat sekalian.

3. Kucing secara alami selalu memiliki rasa ingin tahu sehingga mereka cenderung menjilati dan mencium bau apa pun yang akan memicu rasa ingin tahu mereka. Jadi ingatlah untuk menyimpan sabun, deterjen atau bahan kimia berbahaya dalam penyimpanan tertutup. Sebaiknya simpan kucing sobat sekalian di kandang saat membersihkan rumah.

4. Jangan biarkan kucing sobat sekalian terlalu banyak makan. Ini akan menyebabkan obesitas, muntah dan masalah kesehatan lainnya. Beri makan kucing sobat pada waktu tertentu.

Jangan biarkan kucing memiliki akses ke makanannya kapan pun ia mau dan jangan memberikannya mangkuk makanan penuh setiap kali.

5. Jangan biarkan kucing Persia sobat berkeliaran di luar rumah. Bisa saja ia terlibat perkelahian dengan kucing lain, ditabrak mobil atau dicuri orang lain. Jika ia ingin keluar rumah selalu temani dirinya.

Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing Persia

1. Biji-bijian

Beberapa produk makanan kering menggunakan bahan campuran dari biji-bijian. Bahan biji-bijian seperti kedelai, gandum, jagung dan beras menyebabkan alergi pada beberapa kucing.

Akibat alergi ini kucing akan mengalami gatal-gatal pada kulit mereka dan memicu kerontokan bulu.

Beberapa produk makanan kucing yang memiliki harga murah diketahui menggunakan bahan biji-bijian ini dalam campuran makanan.

Oleh karena itu sebisa mungkin berilah makanan bebas biji-bijian (grain free) kepada kucing Persia sobat untuk menghindari masalah alergi ini.

2. Susu Sapi

Memberikan susu sapi kepada kucing sangat tidak baik. Terutama kepada anak-anak kucing berusia dibawah 3 bulan. Memberikan susu sapi kepada anak-anak kucing akan menyebabkan mereka mengalami diare dan mencret.

Pencernaan kucing sensitif terhadap Laktosa yang ada di susu sapi. Oleh karena itu hindari memberikan susu sapi kepada kucing Persia kesayangan sobat.

3. Bawang

Makanan yang tidak boleh dimakan kucing Persia berikutnya adalah yang mengandung bawang.

Jangan memberikan makanan yang mengandung bawang merah dan putih kepada kucing Persia sobat. Bawang akan akan menyebabkan kerusakan sel darah merah kucing yang memicu Anemina.

Oleh karena berhati-hatilah jika memberikan makanan-makanan yang mengandung bawang merah dan putih. Siapa tahu sobat ingin memberikan makanan manusia kepada kucing Persia harus mewaspadai hal ini.

Pada beberapa kasus, kucing akan mengalami lemas dan nafsu makan hilang ketika sel darah merahnya rusak.

4. Makanan Mentah

Pada dasarnya kucing berburu makanan alami sebagai santapan mereka. Makanan alami ini mereka santap dalam keadaan mentah.

Namun untuk kucing Persia peliharaan, sangat tidak disarankan memberikan makanan dalam keadaan mentah.

Daging dan telur mentah mengandung bakteri Salmonella atau E. Coli yang tentu saja sangat berbahaya jika bersarang di pencernaan kucing.

Bakteri ini bisa menyebabkan diare parah. Oleh karena itu sajikan makanan-makanan ini dalam keadaan matang.

5. Coklat dan Kafein

Hindari memberikan makanan dan minuman yang mengandung Kafein dan coklat. Kedua bahan ini berpotensi menyebabkan diare, muntah, kejang, dehidrasi yang berujung kematian pada kucing.

6. Makanan Anjing

Pernah berpikir untuk mencoba memberikan makanan anjing kepada kucing Persia?

Makanan anjing tidak cocok dimakan oleh kucing. Meski tidak meracuni kucing, makanan khusus anjing nutrisinya sangat berbeda dan tidak akan bisa diserap dengan baik oleh tubuh kucing.

Makanan anjing diketahui memiliki sedikit nutrisi. Berbeda dengan kucing yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup pada makanan mereka.

Jadi jangan sampai memberikan makanan anjing kepada kucing Persia kesayangan sobat.

7. Makanan yang Digoreng

Makanan yang tidak boleh dimakan kucing Persia berikutnya adalah yang disajikan dalam bentuk makanan yang digoreng.

Apapun makanan yang disajikan dalam bentuk makanan matang, jangan disuguhkan dari hasil penggorengan menggunakan minyak goreng.

Makanan gorengan akan menyebabkan bulu kucing Persia rontok dan kulit mereka tidak sehat.

Kucing akan sering menggaruk kulit mereka (meski tidak berkutu) dan bulu-bulu meraka akan rontok dan berpotensi mengalami kebotakan jika makin parah.

Sajikan makanan dari proses mengukus terlebih dahulu.

8. Anggur

Buah anggur sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh kucing Persia sobat. Anggur dapat menyebabkan gagal ginjal.

Kucing Persia dikenal sebagai ras kucing yang membawa kelainan bawaan pada ginjal mereka. Memberikan anggur malah akan memperbesar peluang terkena gangguan ginjal.

Buah lain yang juga sangat tidak direkomendasikan diberikan kepada kucing adalah alpukat.

Beberapa makanan yang sudah disebutkan diatas sebisa mungkin harus sobat hindari. Beberapa makanan bahkan berpotensi mengancam nyawa kucing jika masih memaksa untuk dikonsumsi.

Makanan untuk Kucing Persia Umur 2 Bulan

Yang perlu diketahui bahwa karena pada usia 2 bulan anak kucing masih dalam tahap belajar makan. Maka kita harus menyiapkan makanan khusus anak kucing dengan tekstur dan bentuk yang tidak sekeras dan sebesar makanan kucing dewasa.

Banyak pilihan makanan khusus anak kucing yang saat ini tersedia di pasaran dan kita dengan sangat mudah bisa mencarinya.

Jika sobat masih kesulitan dan bingung mencari makanan untuk kucing Persia umur 2 bulan, berikut ini beberapa pilihannya.

1. Royal Canin Persian Kitten

Rekomendasi makanan untuk kucing Persia umur 2 bulan yang pertama adalah Royal Canin Persian Kitten. Produk makanan kucing ini diformulasikan lengkap dan seimbang khusus untuk anak kucing Persia dengan usia dibawah 12 bulan.

Kombinasi nutrien spesifik yang membantu kesehatan pencernaan anak kucing Persia. Protein yang sangat mudah dicerna serta berkualitas tinggi yang dipilih karena daya cernanya lebih dari 90 %, serat yang disesuaikan (termasuk psyllium) dan probiotik membantu menjaga keseimbangan flora usus.

Antioksidan yang kompleks membantu mendukung pertahanan tubuh alami anak kucing Persia.

Makanan ini juga membantu menjaga kesehatan kulit, memperlihatkan warna dan keindahan alami dari rambut. Diperkaya EPA & DHA.

2. Whiskas Junior

Whiskas Junior adalah produk wetfood atau makanan basah khusus yang dibuat secara spesifik diformulasikan untuk anak kucing usia 2-12 bulan. Whiskas Junior sangat pas untuk diberikan kepada anak kucing dikarenakan:

  • Diperkaya dengan kandungan kalsium, fossor, dan Vitamin D untuk kesehatan tulang dan pertumbuhan
  • Mengandung antioksidan alami untuk menunjang kesehatan sistem imun
  • Tekstur yang lembut dan lunak untuk mudah dikunyah.

3. Pro Plan Kitten

Rekomendasi makanan untuk kucing Persia umur 2 bulan yang berikutnya adalah Pro Plan Kitten. Pro Plan Kitten dengan OPTISTART diformulasi untuk memenuhi kebutuhan anak kucing dari umur 6 minggu sampai 1 tahun.

Pada satu tahun pertamanya, anak kucing lebih rentan terpapar infeksi, diare dan masalah pencernaan.

Oleh karena itu PRO PLAN Kitten dengan OPTISTART menggabungkan nutrisi utama yang dibutuhkan anak kucing, beserta kolostrum yang terbukti membantu memperkuat imunitas dan kesehatan pencernaan agar anak kucing Anda dapat memulai kehidupan yang terbaik (sumber).

4. Equilibrio Kitten

Equilibrio Kitten adalah makanan khusus anak kucing hingga usia 12 bulan. Tekstur makanan ini empuk, berbau menyengat dan sedikit berminyak akan sangat menarik minat kitten yang mulai belajar makan.

Beberapa keunggulan makanan ini adalah:

  • Menjaga kesehatan kulit dan bulu anak kucing
  • Membantu mengatasi hairball
  • Kandungan Yucca membantu mengurangi bau kotoran agar tidak menyengat
  • Kandungan prebiotik dan probiotik didalamnya berfungsi memperlancar sistem pencernaan anak kucing.

5. Friskies Kitten Discovery

Diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak kucing dan membantu membentuk tulang yang kuat. Perpaduan ayam, ikan, sayur-sayuran dan sereal biji utuh dengan ukuran kibble yang sesuai dengan mulut anak kucing.

6. Whiskas Dry Junior with Milk

Seperti bayi yang baru lahir, anak kucing juga membutuhkan perhatian khusus dan nutrisi yang tepat untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Air susu induk kucing yang baru melahirkan adalah kandungan nutrisi terbaik yang didapatkan oleh anak kucing.

Seiring dengan pertumbuhannya yang cepat, mereka membutuhan makanan pendamping nutrisi yang membantu tumbuh kembangnya.

Mengandung 100% nutrisi lengkap dan seimbang dan diilengkapi dengan kandungan susu yang baik untuk pertumbuhan. Dengan potongan kantung kecil, mudah untuk dikunyah oleh anak kucing (sumber).

7. Fancy Feast Kitten

Fancy Feast Kitten adalah makanan basah untuk anak kucing. Produk ini sangat direkomendasikan dijadikan makanan untuk anak kucing Persia umur 2 bulan.

Aromanya kuat serta kandungan nutrisi dan gizinya mendukung tumbuh kembang anak kucing dibawah usia 12 bulan.

8. Blackwood Kitten

Rekomendasi makanan untuk kucing Persia umur 2 bulan yang berikutnya adalah Blackwood Kitten. Makanan anak kucing ini bergizi seimbang diperkaya nutrisi, vitamin dan mineral penting di setiap butirnya.

Makanan ini tidak mengandung bahan pengawet atau zat pewarna yang beraroma. Blackwood ini diracik dengan formula eksklusif yang sangat mudah dicerna untuk membatasi isi dari residu fermentasi dalam usus kucing.

Kombinasi dari Prebiotik untuk flora usus seimbang dan EPA-DHA untuk membantu menjaga selaput lendir usus.

Blackwood Kitten juga mengandung antioksidan kompleks (Vitamin E dan C, Taurin, dan Lutein) yang membantu membangun pertahanan kekebalan kucing dari bahaya radikal bebas (Sumber: Naroopet).

9. Me-O Kitten Persian

Me-O Kitten Persian makanan khusus kitten jenis Persia. Harganya cukup terjangkau dan merupakan salah satu merk populer di kalangan pecinta kucing. Beberapa keunggulannya adalah:

  • Kandungan Taurine (Asam Amino) membantu meningkatkan daya penglihatan
  • Kalsium, Fosfor Dan Vitamin D membantu menguatkan tulang dan gigi
  • Omega-3 & Omega-6 yang dikombinasikan dengan Zinc membantu menjaga kesehatan kulit dan mempercantik bulu.

10. Pet Forest Persian Kitten

Pet Forest Persian Kitten adalah makanan untuk kitten Persia yang di formulasikan khusus. Dengan 4 rasa istimewa (ikan, seafood, beef, ayam) dengan aroma yang lezat yang tentu disukai kucing.

11. Friskies Kitten Pouch

Friskies Kitten Pouch adalah makanan basah khusus untuk anak kucing dengan usia maksimal 12 bulan. Wetfood ini cocok digunakan sebagai selingan ketika anak-anak kucing sedang belajar makan.

Aromanya yang kuat serta tekstur basahnya sangat mudah untuk dinikmati kucing-kucing usia dua bulanan.

12. Makanan Alami

Selain memberi makanan kemasan khusus kucing seperti yang telah disebutkan diatas, sebagai variasi pembelajaran makan, sobat juga bisa memberikan makanan alami. Beberapa makanan alami yang bisa diberikan kepada anak kucing Persia usia 2 bulan adalah:

  • Daging ayam suwir atau digiling
  • Ikan-ikanan seperti: tongkol, tuna, salmon, lele, patin, dan gabus
  • Daging domba atau sapi yang digiling
  • Daging kalkun, bebek dan kelinci
  • Jeroan sapi atau ayam.

Fakta Tentang Kucing Persia

  • Adalah jenis kucing terkuno. Kucing Persia sudah terdeteksi ada pada masa Mesopotamia. Ini adalah peradaban yang paling maju dan kuno di dunia
  • Adalah kucing yang sangat berharga. Saking berharganya ketika itu, kucing Persia sampai diselundupkan bersama dengan perhiasan dan rempah-rempah keluar dari Persia. Bahkan hingga jaman sekarang ini, kucing Persia tetap menjadi simbol kemewahan dan kemakmuran
  • Pada tahun 1895, kucing Persia mulai dibawa masuk ke Amerika. Pada tahun 1906, Asosiasi kucing (Cat Fanciers’ Association atau CFA) terbentuk dan kucing Persia adalah kucing pertama yang terdaftar di asosiasi ini
  • Adalah kucing yang bermartabat serta dikenal pendiam dan manis
  • Adalah jenis kucing yang tenang yang tidak akan menghancurkan barang pemiliknya. Dia tidak akan menaiki lemari, mencakar sofa atau gorden
  • Kucing Persia yang sehat bisa hidup antara 12-17 tahun
  • Adalah kucing berukuran sedang dengan berat badan mencapai 7 hingga 12 kilogram
  • Memiliki bulu panjang, tebal, dan berkilau yang tersedia dalam lebih dari 80 warna. Yang paling populer adalah putih, perak, krem, biru, lilac, coklat, oranye, abu-abu dan bi-warna (putih dalam kombinasi dengan warna lain)
  • Memiliki kepala besar, pendek, wajah bulat, mata besar, hidung pesek, kecil, telinga bulat, tubuh kekar, kaki pendek dengan cakar bulat besar dan ekor pendek
  • Hidung kecil dan moncong datar kucing Persia adalah hasil dari pembiakan selektif
  • Secara umum ia suka menyendiri. Namun kucing Persia menyukai orang-orang
  • Tidak cocok dengan lingkungan rumah yang bising. Ia lebih tepat berada dalam lingkungan rumah yang tenang
  • Suka duduk di pangkuan dan senang dibelai
  • Ia juga suka bermain dengan mainan tikus-tikusan
  • Tidak akan menaiki meja dapur, kulkas, dan gorden
  • Memiliki kemampuan untuk tetap diam selama berjam-jam
  • Suara meong-nya sangat lembut
  • Adalah kucing favorit Ratu Victoria dari Inggris
  • Perlu disikat setiap hari untuk mencegah kusut bulu panjangnya
  • Bisa melahirkan rata-rata 3 hingga 6 anak kucing (jarang sampai 13)
  • Dikenal memiliki banyak masalah kesehatan. Yang paling khas adalah kesulitan bernapas, robekan berlebihan, penyakit ginjal polikistik dan kepekaan terhadap panas
  • Ketika tidur akan mendengkur. Jangan kaget ketika kucing Persia sobat mendengkur ketika tidur.

Rentang Usia

Dengan kondisi kesehatan yang selalu terjaga dengan baik dan perawatan yang tepat, usia kucing Persia berkisar antara 10 hingga 17 tahun.

Harga Kucing Persia

Kucing Persia
Harga Kucing Persia (kredit gambar: Alexandra Draghici / istockphoto)

Berikut ini rentang harga kucing Persia:

  • Persia Medium: Rp. 300.000 hingga Rp. 1.000.000
  • Persia Flatnose: Rp. 700.000 hingga Rp. 2.500.000
  • Persia Peaknose: Rp. 1.500.000 hingga Rp. 10.000.000.

Harga tergantung pada usia dan kualitas.

Hal Penting

Sangat penting untuk mengadopsi kucing yang sehat. Beberapa sertifikat kesehatan atau keterangan bahwa kucing yang diadopsi tidak memiliki masalah kesehatan serius mungkin dibutuhkan.

Dan pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi agar mudah dalam pertanggungjawaban.

Baca juga:

Leave a Comment