Kucing Merah Kalimantan adalah salah jenis kucing yang sangat langka dan terancam punah. Seperti ciri dan penampakan kucing langka ini?
Secara fisik, ukuran kucing merah Kalimantan menyerupai kucing domestik namun sedikit lebih besar.
Warna bulunya adalah coklat kemerahan sehingga kucing ini juga dikenal sebagai kucing merah.
Karena kucing ini habitat alaminya adalah hidup liar di alam terutama di hutan, mereka sangat sulit ditemukan dan muncul hanya pada saat tertentu seperti ketika berburu makanan.
Dan mereka sangat menghindari konfrontasi dengan manusia.
Sekilas Tentang Kucing Kalimantan
Nama ilmiah | Pardofelis badia atau Catopuma badia |
Nama lain | Kucing Merah Kalimantan, Kucing Batu Kalimantan, Borneo Bay Cat, Kucing Teluk Borneo, Kucing Kalimantan, Kucing Merah |
Panjang tubuh | 53 – 57 cm |
Panjang ekor | 32 – 40 cm |
Berat | 3 – 4 kg |
Kucing Kalimantan masuk dalam daftar merah IUCN karena spesiesnya yang makin mengalami penurunan sehingga terancam punah.
Penyebab utama penurunan jumlah kucing ini adalah habitatnya yang makin hilang.
Sejarah Kucing Merah Kalimantan
Kucing ini memiliki sejarah yang panjang. Kemunculannya mulai diketahui pada tahun 1874. Pada awalnya ditemukan tengkorak kucing yang sudah dalam keadaan kurang baik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tengkorak tersebut, akhirnya diketahui adanya spesies kucing baru.
Dan menurut hasil pemeriksaan, kucing ini masih memiliki kekerabatan dengan kucing emas Sumatera (Catopuma temminckii) dan kucing batu (Pardofelis marmorata).
Ciri-ciri Kucing Merah Kalimantan
Meskipun memiliki kekerabatan dengan kucing emas Sumatera, namun ukuran kucing merah Kalimantan sedikit lebih kecil.
Warna bulunya secara umum adalah merah kastanye meski beberapa kucing Kalimantan lain juga ditemukan memiliki warna abu-abu.
Pada tahun 2015, kamera jebakan yang dipasang di kawasan di Hutan Lindung Gunong Pueh, Sarawak, berhasil memotret penampakan warna lain dari bulu kucing Kalimantan yaitu hitam dengan ekor kemerahan.
Ukuran panjang badan kucing ini berkisar antara 53 hingga 67 cm tanpa ekornya. Panjang ekornya 73% dari panjang kepala hingga pangkal ekor.
Ukuran kepalanya kecil dengan telinga yang kecil membulat.
Pada bagian belakang telinganya berwarna lebih gelap. Di sekitar dahinya terdapat garis gelap samar dan dengan tanda berbentuk M.
Pada bagian perutnya warnanya lebih terang dengan garis putih di sepanjang permukaan ventral hingga setengah ekornya.
Bagian dagunya juga berwarna putih terang dengan dua garis coklat samar di pipinya.
Beberapa kucing Kalimantan lain juga diketahui memiliki warna bulu hitam dengan beberapa warna bulu kemerahan di sekitar panggul dan kakinya.
Wajahnya berwarna abu-abu dengan dua garis mata berwarna hitam.
Pada tahun 2014, sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford Brookes, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Indonesia, dan Universitas Exeter, Inggris, berhasil merekam video penampakan kucing merah Kalimantan di Rungan, Kalimantan Tengah.
Habitat Kucing Merah Kalimantan
Sesuai dengan namanya, kucing ini hanya ditemukan di wilayah pulau Kalimantan. Mereka hidup di wilayah hutan, perbukitan dan dataran rendah.
Kucing ini suka bersarang di wilayah yang dekat dengan sungai atau lahan basah seperti rawa gambut yang banyak ditemukan di Kalimantan.
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang memasang beberapa kamera jebakan di wilayah perkebunan kelapa sawit di Sabah dan pada kawasan hutan bekas terbakar menunjukkan tidak adanya penampakan kucing Kalimantan.
Kesimpulan didapatkan jika wilayah perkebunan kelapa sawit dan hutan-hutan yang merupakan bekas dibakar bukanlah habitat kucing merah Kalimantan. Hutan tropis yang lebat adalah habitat alami dan favorit kucing ini.
Telah dipastikan bahwa kucing merah Kalimantan hidup di kawasan hutan lindung berikut ini:
- Sabah.
- Kawasan Konservasi Lembah Danum.
- Taman Nasional Perbukitan Tawau.
- Suaka Margasatwa Tabin Sarawak.
- Taman Nasional Gunung Mulu.
- Suaka Margasatwa Lanjak-Entimau.
- Taman Nasional Pulong Tau Kalimantan Barat.
- Taman Nasional Gunung Palung; Taman Nasional Bentuang Karimun; dan di Kalimantan Timur.
- Hutan Lindung Sungai Wain.
- Taman Nasional Kutai.
- Taman Nasional Kayan Mentarang.
Ancaman
Masuk sebagai spesies yang berada dalam ancaman, populasi kucing merah kalimantan pada tahun 2007 tercatat hanya berjumlah sekitar 2500 ekor.
Ancaman utama kucing merah Kalimantan adalah hilangnya habitat akibat penebangan hutan untuk kawasan tempat tinggal manusia dan penebangan komersial serta perluasan wilayah perkebunan kelapa sawit.
Perdagangan satwa liar juga menjadi alasan lain berkurangnya jumlah kucing ini di alam liar.
Kucing ini kerap ditangkap oleh pemburu liar dan kemudian dijual sebagai hewan peliharaan atau diambil kulitnya.
Meski kucing ini dilindungi, namun penegakan hukum terkait perburuan kucing merah Kalimantan masih sangat minim.
Dan juga hingga artikel ini ditulis, belum ada proses penangkaran untuk mengembalikan jumlah spesies kucing merah Kalimantan.
Harga Kucing Kalimantan
Harga kucing merah Kalimantan di pasaran satwa gelap saat ini berkisar mulai Rp. 5.000.000 hingga Rp. 20.000.000.
Namun ini adalah hewan yang dilindungi dan langka sehingga berpotensi ada konsekuensi hukum jika dipelihara.
Selain itu, ini adalah kucing yang sangat liar yang tentunya akan mengancam keselamatan manusia jika dipelihara di sekitar lingkungan tinggal.
Jika sobat ingin memelihara ras kucing yang memiliki penampilan mirip kucing merah Kalimantan, bisa mempertimbangkan beberapa jenis kucing berikut ini.
Kesimpulan
Kucing merah Kalimantan adalah kucing yang sangat langka dan jumlahnya saat ini tidak banyak sehingga masuk dalam jenis satwa yang dilindungi.
Karena jumlahnya yang sangat minim dan tidak banyak ditemukan penampakannya, belum banyak informasi dan data yang lengkap tentang kucing ini sehingga belum diketahui dengan jelas apa mangsa alaminya dan seperti apa proses perkembang biakannya.
Namun bisa dipastikan ini adalah kucing yang soliter dan lebih banyak aktif pada saat gelap (nokturnal).
Kucing merah Kalimantan bukanlah jenis kucing yang tepat untuk dipelihara karena sangat buas dan akan bertindak agresif jika dekat dengan manusia.
Akan lebih bijak jika memilih jenis kucing lain sebagai hewan peliharaan di tengah-tengah keluarga.
Baca juga: