Kucing Javanese adalah jenis kucing yang cerdas, gesit dengan tubuh yang ramping serta atletis. Hasil pengembangan Siam namun memiliki penampilan yang berbeda.
Javanese jika diartikan adalah “orang Jawa”, tapi kucing ini bukanlah kucing yang berasal dari Jawa, Indonesia. Masih segaris dari keturunan kucing Siam, beberapa karakteristik dan sifatnya juga identik dengannya.
Jenis kucing Javanese tercipta karena adanya campur tangan manusia. Mereka adalah hasil pengembangan kucing Balinese dan kucing Colorpoint Shorthair (kucing hasil pencampuran antara jenis American Shorthair dan Siam).
Sekilas Tentang Kucing Javanese
Berat Tubuh | 3 kg – 6 kg |
Warna Bulu | Merah, Cream, Points, Cokelat, Biru, Ungu, Cream-biru, Cream-ungu |
Pola Bulu | Solid, Tabby, Shadow |
Warna Mata | Hijau, Biru, Kuning |
Rentang Usia | 10 – 15 Tahun |
Perawatan | Rendah |
Karakteristik | Vokal, Penuntut Perhatian, Penyayang, Setia, Aktif, Adaptif |
Pengakuan | CFA, FFE |
Harga | Rp. 12.000.000 – Rp. 21.000.000 |
Kenapa kucing ini mendapatkan nama Javanese dan seperti apa profil lengkap kucing Javanese ini?
Kucingmania akan mengulas dengan lengkap khusus untuk Anda para pemuja kucing.
Sejarah
Cikal bakal kucing ini bermula dari kucing Siam. Javanese masih memiliki hubungan kerabat dengan beberapa jenis kucing hasil pengembangan Siam seperti Balinese, Oriental Shorthair, Oriental Longhair dan Colorpoint Shorthair.
Pengembangan jenis ini dimulai di Amerika pada tahun 1978. Peternak kucing mulai membiakkan dengan mencampurkan jenis Balinese dengan jenis Colorpoint Shorthair. Hasilnya adalah kucing Colorpoint Shorthair dengan bulu panjang.
Oleh para peternak kucing yang berhasil membiakkannya, kucing ini kemudian mendapatkan nama Javanese karena mereka dianggap masih sedarah dengan Balinese yang berasal dari nama pulau Bali dan kemudian Javanese yang berarti pulau Jawa yang keduanya berdekatan posisinya.
Cat Fanciers’ Association (CFA) kemudian mengakui kucing Javanese pada tahun 1987. Namun pada akhirnya, pada tahun 2008 CFA meleburkan jenis Javanese dan Balinese sebagai satu jenis kucing yang sama.
Sifat
Kucing Javanese adalah kucing yang manis dengan karakter yang sangat cocok bagi sobat yang memiliki banyak waktu untuk mengurus kucing.
Karena mereka adalah tipe yang suka mencari dan menuntut perhatian. Termasuk kucing yang vokal (baca: cerewet).
Pemiliknya dan orang-orang yang hidup serumah dengannya adalah favoritnya. Kucing ini suka duduk di pangkuan dan juga tidak segan untuk ikut tidur bersama dengan pemiliknya.
Jangan sampai kotak makanannya kosong, karena kucing tidak akan menahan diri untuk menunjukkan rasa protes.
Termasuk kucing yang aktif dan mudah beradaptasi dengan baik. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi di lingkungan baru, senang menyambut orang-orang asing dan mudah bergaul dengan hewan peliharaan lain seperti anjing atau kelinci.
Tidak suka diabaikan dan tidak suka jika ditinggal sendirian dalam jangka waktu lama. Mereka mudah stres jika sering sendirian.
Disarankan memberikan partner sesama hewan peliharaan untuk menemaninya ketika sobat meninggalkannya.
Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.
Ciri-ciri Kucing Javanese
Semua kucing hasil pengembangan Siam memiliki sifat yang identik namun yang membedakan adalah penampilannya seperti warna, panjang bulu dan pola. Berikut sedikit penjelasan perbedaannya.
- Kucing Siam: coklat, lilac, biru dan seal
- Kucing Balinese: semua pola dan warna Siam namun berbulu panjang. Bisa dikatakan Balinese adalah kucing Siam berbulu panjang
- Kucing Colorpoint Shorthair: semua pola dan warna Siam namun memiliki variasi tambahan seperti tortie, cream, lynx dan merah
- Kucing Javanese: semua pola dan warna yang ada pada jenis Colorpoint Shorthair namun berbulu panjang.
Kucing Javanese memiliki tubuh sedang, panjang yang ramping. Kepalanya berukuran sedang, bentuknya seperti baji. Ukuran moncongnya sedang dan memiliki dahi yang rata.
Telinga lebar dan ujungnya membulat. Matanya seolah berbentuk seperti kenari, warna biru, dengan sorot mata terkesan telihat waspada.
Kaki-kaki pendek dan ramping. Ekornya tidak terlalu panjang dan selalu tegak kearah atas ketika berjalan.
Pangkal ekor lebar, meruncing dan kemudian membulat pada bagian ujung ekornya.
Bulu semi panjang, halus dan lembut ketika dipegang. Bagian bulu lebih lebat dan panjang pada bagian ekor. Bulunya juga nampak berkilau.
Baca juga:
Kesehatan
Beberapa gangguan kesehatan kucing Javanese identik dengan yang dimiliki oleh Siam. Namun tidak ada masalah kesehatan serius yang diturunkan.
Beberapa jenis Javanese dilaporkan terkena masalah kesehatan seperti asma bronkial dan masalah pada patela (masalah persendian lutut). Beberapa kucing ini juga akan mengalami mata juling.
Gangguan kesehatan lain sama seperti yang dialami kucing lain. Salah satu yang harus diwaspadai adalah serangan virus yang berbahaya yang beberapa diantaranya berpotensi mengancam nyawa kucing.
Pemberian vaksin secara rutin diharapkan mampu mencegah serangan virus pada kucing.
Perawatan
Bulu-bulunya panjangnya mudah dirawat dan kucing ini bulunya tidak mudah rontok.
Penyisiran dan penyikatan secara rutin lakukan saja seperlunya untuk membantu mengangkat bulu-bulu mati.
Perawatan lain juga standar. Pembersihan kotoran pada mata, memotong kuku atau cakar, rajin menggosok gigi agar terhindar dari penyakit periodontal, dan jangan lupakan pembersihan kotoran telinga.
Pembersihan kotoran telinga lakukan secara rutin agar kotoran tidak menumpuk di telinga bagian dalam serta untuk menangkal serangan parasit kutu telinga.
Rentang Usia
Dengan perawatan yang tepat dan juga kondisi kesehatan yang selalu terjaga dengan baik, usia kucing Javanese berkisar antara 10 hingga 15 tahun.
Harga Kucing Javanese
Berapa harga kucing Javanese? Saat ini kucing ini memiliki harga berkisar antara Rp. 12.000.000 hingga Rp. 21.000.000 tergantung pada usia dan kualitasnya.
Namun perlu diketahui jika harga tersebut masih belum termasuk biaya lain seperti biaya impor.
Hal Penting
Sangat penting untuk mengadopsi kucing yang sehat. Beberapa sertifikat kesehatan atau keterangan bahwa kucing yang diadopsi tidak memiliki masalah kesehatan serius sangat dibutuhkan.
Dan pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi.
Serta pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing agar mendapatkan jaminan kemurnian ras kucing yang sobat adopsi.
Baca juga: