Kucing Egyptian Mau: Harga, Karakteristik dan Perawatan

Artikel ini mengulas dengan lengkap tentang kucing Egyptian Mau seperti bagaimana karakteristiknya, perawatan, sejarah, dan harganya.

Kucing Egyptian Mau atau kucing Mau Mesir adalah salah satu ras kucing kuno. Ras ini merupakan salah satu jenis kucing langka. Benarkah dia titisan dewa?

Kucing Egyptian Mau
Kucing Egyptian Mau (kredit gambar: fieldsphotos / istockphoto)

Kucing Egyptian Mau atau beberapa diantara kita mengenalnya dengan nama kucing Mau Mesir memiliki motif totol di bulunya yang khas. Namun jika kita tidak terlalu paham dan hanya melihatnya secara sekilas, mungkin motifnya menyerupai kucing domestik biasa.

Tentu jangan sampai salah mengenali kucing ini ya sobat. Kucing Egyptian Mau bukan kucing “biasa” lho, selain kucing yang mahal, Egyptian Mau adalah salah satu kucing yang langka di dunia ini.

Sekilas Tentang Kucing Egyptian Mau

Berat Tubuh3.6 kg – 5.5 kg
Warna BuluPerak, Perunggu
Pola BuluSpot, Smoke
Warna MataHijau
Rentang Usia13 – 15 Tahun
PerawatanRendah
KarakteristikPenyayang, Setia, Aktif, Suka Perhatian, Tenang
PengakuanCFA, FIFe, TICA, ACFA, CAA, CCA, AFC
HargaRp. 10.000.000 – Rp. 30.000.000

Apa yang membuat kucing ini menjadi spesial dan langka? Mari tidak ada salahnya kita mencoba mengenal lebih dalam kucing Egyptian Mau ini.

Sejarah

Kucing Mau Mesir ini adalah salah satu ras kucing kuno. Sesuai namanya, pada mulanya mereka mulai diketahui ada sejak jaman Mesir kuno.

Banyak jejak sejarah seperti relik, patung dan gambaran khas Mesir yang menggambarkan keberadaan kucing ini ketika itu.

Menurut beberapa bukti sejarah Mesir kuno, kucing ini pada mulanya dipelihara untuk membantu manusia dalam mengatasi hama hewan pengerat (tikus) dan ular. Ketika itu tikus dan ular merajalela dan mengganggu pertanian masyarakat Mesir kuno.

Karena kepandaiannya dalam membunuh tikus dan ular, kucing ini dianggap sebagai pencegah bencana kelaparan dan pada akhirnya mereka diakui sebagai hewan peliharaan serta dianggap suci.

Oleh karena itu kucing kerap diasosiasikan dengan dewa Mesir kuno dan kemudian dipuja.

Kucing Egyptian Mau
Kucing Egyptian Mau (kredit gambar: Mordolff / istockphoto)

Pendahulu kucing ini pun dipercaya sebagai penjelmaan dewa Ra. Dalam sebuah lukisan di papirus yang berasal dari tahun 1100 SM, ada gambaran bahwa dewa Ra tampil dalam wujud macan tutul yang sedang memenggal ular yang bernama Apep.

Catatan sejarah lain ditemukan pada makam kuno di Thebes yang berasal dari tahun 1400 SM. Di dalam makam ini ditemukan gambaran seekor kucing dengan motif tutul sedang memberikan bebek kepada seorang pemburu.

Hal ini diartikan bahwa kucing juga memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam mencari makanan.

Dalam kehidupan modern, kucing Egyptian Mau mulai dikenal pada sekitar tahun 1900. Pertama kali mereka dikembangkan di Eropa. Para peternak di Swiss, Prancis dan Italia berupaya untuk mengembangkan kucing Egyptian Mau.

Namun sayang sekali usaha mereka untuk mengembangkan kucing ini berakhir tidak baik karena pecah perang dunia II yang membinasakan hampir semua kucing Egyptian Mau yang ada pada saat itu.

Bahkan pada tahun 1940 ras kucing ini hampir punah karena sangat sedikit jumlah yang tersisa.

Seorang putri dari Rusia yaitu Nathalie Troubetskoy yang ketika itu hidup dalam pengasingan di Italia akhirnya mencoba untuk menyelamatkan ras Egyptian Mau dari kepunahan.

Nathalie Troubetskoy berhasil menyelamatkan beberapa kucing yang tersisa. Dia dia kemudian mengembang biakkan kucing ini.

Pada tahun 1956, Nathalie Troubetskoy berpindah ke Amerika dan membawa serta 3 kucing Egyptian Mau.

Di Amerika, Natalie mendirikan Fatima Egyptian Mau Cattery dan fokus untuk mengembang biakkan ras kucing ini dalam jumlah lebih besar dan mengenalkannya pada publik.

Pada tahun 1968, Egyptian Mau diakui oleh Cat Fanciers Federation (CFF) sebagai kucing kejuaraan. The Cat Fanciers’ Association (CFA) menyusul memberikan pengakuan resmi kucing ini pada tahun 1977.

Sifat

Kucing ini adalah kucing yang berorientasi kepada pemiliknya. Dikenal sebagai salah satu ras kucing yang setia. Begitu setianya, mereka cenderung tidak akan mau didekati oleh orang asing yang belum dikenal.

Tentu untuk memupuk kesetiaan ini pemiliknya harus memperlakukannya dengan sangat baik.

Egyptian Mau adalah kucing yang aktif. Mereka suka bermain dengan air. Dan seperti nenek moyangnya yang merupakan pemburu handal, rata-rata kucing Egyptian Mau saat juga mewarisi keahlian tersebut.

Mereka tidak akan malu-malu memburu hewan-hewan pengerat, ular dan burung yang kemudian akan dihadiahkan kepada pemiliknya.

Mereka akan suka mencari perhatian, jangan abaikan jika dibawakan hadiah berupa hasil buruannya. Beri penghargaan dengan membelai dan memujinya. Mereka akan terpukul jika pemiliknya mengabaikannya.

Egyptian Mau bukan kucing yang vokal. Mereka mungkin bisa menunjukkan rasa protesnya jika ada yang salah dengan makanannya. Secara umum kucing ini tenang dengan suaranya yang tidak bising.

Salah satu bentuk interaksi dengan manusia, kucing ini suka mengibaskan ekornya di hadapan manusia, menginjak dengan kakinya dan mengeluarkan dengkuran khas bukan purring seperti kucing pada umumnya namun lebih tepatnya adalah “chortling” (jika diterjemahkan artinya “terkekeh”).

Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.

Ciri-ciri Kucing Egyptian Mau

Ciri-ciri Kucing Egyptian Mau
Ciri-ciri Kucing Egyptian Mau (kredit gambar: Nynke van Holten / istockphoto)

Ukuran tubuh Egyptian Mau sedang namun memanjang serta otot dan tulang mereka kuat. Ukuran kepala sedang dan agak panjang, pipi sempit, kontur depan wajah lembut sedikit meninggi dari pangkal ke dahi.

Ukuran daun telinganya sedang dan beberapa diantaranya agak besar, tegak dan ujung sedikit meruncing, kulit telinga bagian dalam berwarna merah muda tipis dan cenderung terlihat transparan.

Mata terbuka lebar dengan tatapan waspada, bentuknya seperti almon dan warna mata kuning kehijauan.

Panjang ekor sedang dengan ujungnya yang sedikit lancip. Kedua kaki belakangnya sedikit lebih panjang daripada dua kaki depannya. Hal ini membuatnya nampak agak berjinjit ketika berjalan.

Kaki-kakinya tidak terlalu panjang, jumlah jari kaki depan dan belakangnya berbeda. Kaki depan memiliki lima jari sedangkan kaki belakangnya berjumlah empat.

Warna bulu kucing Egyptian Mau ada yang perak dan perunggu. Bulu-bulunya tidak panjang dan tidak terlalu pendek, tebal serta memberikan kesan berkilau.

Berat kucing dewasa jantan bisa mencapai 6 kilogram. Sedangkan berat betinanya bisa mencapai 4 hingga 5 kilogram.

Kesehatan

Egyptian Mau diketahui tidak memiliki kelainan kesehatan bawaan. Secara umum ini adalah jenis kucing yang sehat.

Namun dalam sebuah penelitian dilaporkan bahwa kucing ini membawa gen bawaan yang berpotensi terkena masalah Defisiensi Piruvat Kinase.

Namun sejauh ini tidak ditemukan bukti ada Egyptian Mau yang menderita masalah kesehatan tersebut.

Beberapa penyakit yang biasanya menyerang kucing ini sama seperti yang dialami kucing-kucing pada umumnya. Masalah yang kerap menyerang kucing seperti virus bisa dicegah dengan pemberian vaksin secara rutin.

Perawatan

Kucing berbulu pendek dikenal memiliki tingkat perawatan yang mudah. Kucing ini hanya perlu mendapatkan perawatan bulu rutin seperti mandi seperlunya, rajin menyisir dan menyikat bulu-bulunya agar bulu rontok atau mati terangkat.

Perawatan lain seperti pembersihan mata, pemotongan kuku dan yang tidak kalah penting adalah pembersihan telinga. Cukup jaga kondisi telinganya selalu bersih dan tidak ada kotoran lilin yang menumpuk.

Rentang Usia

Dengan perawatan yang tepat dan memperhatikan kesehatannya dengan baik, umur kucing Egyptian Mau bisa mencapai hingga 15 tahun.

Harga Kucing Egyptian Mau

Harga kucing Egyptian Mau berkisar antara Rp. 10.000.000 hingga Rp. 30.000.000 tergantung umur, kualitas dan kondisinya.

Untuk mengadopsi kucing Egyptian Mau tentu sobat harus merogoh kocek yang dalam. Kucing langka seperti ini tentu tidak dihargai murah.

Pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi. Dan pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing seperti ICA, FIFe dan CFA.

Baca juga:

Menyukai dunia hewan peliharaan dan kucing adalah favoritnya. Saat ini mengabdikan sebagian hidupnya melayani 5 ekor kucing peliharaan. Senang mempelajari perilaku kucing dan membagikan pengetahuan tentang kucing dengan para pecinta kucing.

Tinggalkan komentar