Kucing Chantilly-Tiffany atau kadang hanya dikenal dengan nama kucing Chantilly memiliki penampilan yang terlihat anggun dan menawan.
Bulunya panjang berpadu dengan sifatnya yang manis menjadikan kucing ini adalah peliharaan yang ideal untuk dipelihara di tengah-tengah keluarga.
Kucing Chantilly-Tiffany pernah mengalami masa hampir punah. Namun beberapa kucing Chantilly-Tiffany dikabarkan terlihat di beberapa tempat dan dipelihara oleh beberapa orang saja.
Sekilas kucing ini mungkin mirip dengan kucing Burma. Bahkan beberapa orang akan salah paham dan mengira mereka adalah jenis Burma.
Namun dipastikan keduanya adalah jenis berbeda dan memiliki ciri yang juga berbeda.
Sekilas Tentang Kucing Chantilly-Tiffany
Nama Lain | Chantilly, Foreign Longhair |
Berat Tubuh | 3.6 kg – 5.5 kg |
Warna Bulu | Hitam, Biru, Coklat, Lilac, Silver, Champagne, Platinum, Fawn, Kayu Manis, Ungu, Coklat Kekuningan |
Pola Bulu | Solid, Mackerel, Ticked, Spotted Tabby |
Warna Mata | Emas, Kuning |
Rentang Usia | 12 – 15 Tahun |
Perawatan | Rendah – Sedang |
Karakteristik | Setia, Manja, Sosial, Adaptif |
Pengakuan | – |
Harga | Rp. 4.000.000 – Rp. 7.000.000 |
Seperti apakah karakteristik atau profil lengkap kucing Chantilly-Tiffany yang cantik ini? Kami akan mengulasnya dengan lengkap berikut ini.
Sejarah
Sejarah kucing Chantilly-Tiffany dimulai pada tahun 1967. Seorang peternak kucing dan pemilik Neotype Cattery asal New York yang bernama Jennie Robinson membeli sepasang kucing warna coklat berbulu panjang dengan mata berwarna emas di White Plains, New York.
Kedua kucing tersebut masing-masing jantan bernama Thomas dan betina bernama Shirley. Mereka berasal dari satu induk namun dengan waktu kelahiran yang berbeda. Usia Thomas ketika diadopsi berusia 1 tahun dan usia Shirley 6 bulan.
Pada tahun 1969, Shirley melahirkan 6 anak kucing yang semuanya memiliki penampilan identik. Semuanya berwarna coklat dengan bulu yang panjang.
Pada tahun 1970, Jennie mendaftarkan semua kucing coklat berbulu panjang miliknya ke American Cat Association (ACA) dengan nama kucing Foreign Longhair dan sekaligus mengakhiri program pengembang biakkan kucing ini.
Masih di tahun 1970, seorang peternak kucing Burma sekaligus pemilik Sig Tim Hil Cattery bernama Sigyn Lund membeli beberapa anak-anak kucing Foreign Longhair milik Jennie Robinson dan berencana untuk meneruskan pengembang biakkannya.
Proyek pelestarian kucing Foreign Longhair yang dilakukan oleh Sigyn Lund ini sayangnya mendapatkan sambutan yang kurang meriah dari para penggemar kucing.
Bahkan kucing-kucing ini dianggap sebagai kucing Burma berbulu panjang (karena Sigyn Lund dikenal sebagai peternak Burma).
Seiring waktu, organisasi kucing ACA yang menerima pendaftaran kucing coklat bulu panjang ini meminta nama Foreign Longhair dirubah dengan alasan namanya yang terlalu umum.
Nama Mahogany sempat disarankan untuk digunakan namun pada akhirnya Sigyn Lund lebih memiliki nama Tiffany yang dianggap lebih tepat mewakili arti keanggunan.
Namun sayang, akibat sangat sedikitnya keturunan kucing Tiffany ini, ACA menarik pengakuan kucing Tiffany dengan alasan kelangkaan jenis.
Akibatnya adalah semua kucing Tiffany yang terdaftar atas nama Sigyn Lund kehilangan status dan silsilahnya.
Setelah kehilangan status jenisnya, kucing-kucing coklat gelap berbulu panjang ini kemudian pada akhirnya mulai dikenal dengan jenis Burma. Salah seorang peneliti ras dan silsilah kucing bernama Joan Bernstein kemudian meneliti kucing “Burma” ini.
Joan Bernstein menyatakan bahwa dirinya memiliki petunjuk dan bukti bahwa kucing coklat gelap ini adalah kucing yang dulunya hasil perkawinan silang antara kucing Burma dan kucing Himalaya yang dilakukan di Inggris.
Informasi penting lain juga membuktikan asal kucing ini juga berasal dari persilangan Burma dan kucing Persia.
Akibat ditemukannya bukti dan informasi inilah kemudian nasib kucing-kucing yang dibiakkan oleh Sigyn Lund ini kemudian hampir mengalami kepunahan (karena Sigyn Lund tidak melanjutkan proses pengembang biakkan sehingga jumlahnya tidak bertambah).
Pada tahun 1988, seorang peternak kucing bernama Tracy Oraas melihat sebuah iklan di surat kabar yang mengiklankan kucing warna coklat gelap.
Tracy Oraas kemudian membeli kucing tersebut dan selanjutnya mengajak rekannya sesama peternak kucing bernama Jan DeRegt (Jan adalah peternak kucing jenis Oriental) untuk berkerja sama mengembangkan kucing coklat ini.
Tracy dan Jan kemudian berkonsultasi dengan TICA terkait rencana pengembangan kembali kucing jenis Tiffany.
TICA menyarankan keduanya untuk menghubungi peternak yang sebelumnya mengembangkan kucing Tiffany yaitu Jennie Robinson dan Sigyn Lund.
Tracy dan Jan juga menemukan informasi bahwa kucing Tiffany yang ada sebelumnya bukanlah hasil pengembangan dari ras Burma.
Sebuah fakta yang ditemukan menyatakan bila kucing Tiffany adalah hasil pengembangan para peternak dari Inggris yang ingin melestarikan jenis Angora namun “gagal”.
Dengan ditemukan bukti-bukti bawah kucing Tiffany bukanlah hasil pengembangan Burma, maka Tracy Oraas dan Jan DeRegt kemudian yakin untuk melanjutkan pengembangan jenis Tiffany dengan kucing yang sebelumnya dia peroleh.
Namun karena tidak ada kucing Tiffany lain yang ditemukan, keduanya kemudian membiakkan kucing Tiffany yang mereka miliki satu-satunya dengan beberapa jenis kucing lain seperti Nebelung, Angora Eropa, Havana Brown dan Abyssinian.
Atas saran dari beberapa pihak, nama kucing Tiffany disarankan untuk dirubah agar tidak rancu dengan jenis kucing British Tiffanie. Setelah mempertimbangkan beberapa nama, akhirnya nama Chantilly dipilih oleh Tracy Oraas.
Hingga tahun 2000, perkembangan kucing Chantilly-Tiffany berjalan lambat karena banyaknya tantangan yang dihadapi.
Bahkan Tracy Oraas pun pada akhirnya berhenti melestarikan kucing Chantilly-Tiffany karena sulitnya perkembangan kucing ini.
Selain Tracy Oraas, ada beberapa cattery lain yang juga mengembang biakkan Chantilly-Tiffany dan salah satunya berada di Illinois selatan yang bernama Amorino Cattery. Pemiliki Amorino Cattery adalah Anne Davenport-Parini.
Pada tahun 2001, Anne mengadopsi kucing Chantilly-Tiffany bernama Nugget. Dengan Nugget ini kemudian Anne Davenport-Parini mengembang biakkan Chantilly-Tiffany.
Bahkan Amorino Cattery pada akhirnya menjadi satu-satunya cattery yang mengembang biakkan kucing Chantilly-Tiffany.
Pada tahun 2012, musibah menimpa Amorino Cattery. Kebakaran hebat menghancurkan cattery ini dan beberapa kucing Chantilly-Tiffany musnah beserta beberapa dokumen tentang kucing-kucing ini.
Kepunahan mengintai jenis ras kucing Chantilly-Tiffany akibat kebakaran ini (karena tidak banyak jenis kucing Chantilly-Tiffany yang bisa ditemukan di tempat lain).
Dua kucing Chantilly-Tiffany yang tersisa ada di Cacao Criadero Cattery yang berada di Norwegia. Dua kucing tersebut adalah Frosty dan Acey. Frosty adalah keturunan (cucu) dari Nugget.
Sedangkan Acey adalah anak dari Frosty. Cacao Criadero Cattery adalah cattery yang khusus mengembang biakkan jenis Nebelung.
Frosty adalah kucing jantan yang pada mulanya didatangkan untuk dikawin silangkan dengan kucing Nebelung. Acey adalah kucing hasil kawin silang antara Nebelung dan Chantilly-Tiffany.
Ini adalah sebuah upaya untuk menyelamatkan jenis kucing Chantilly-Tiffany yang terancam punah. Sayangnya batu terjal menghalangi upaya ini dengan kematian Frosty.
Hingga saat ini secara spekulasi kucing Chantilly-Tiffany sudah dianggap punah. Namun beberapa kabar dan informasi bahwa masih ada beberapa kucing Chantilly-Tiffany yang tersisa dan dipelihara oleh beberapa orang.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa foto Chantilly-Tiffany yang tersebar di internet.
Kemunculan beberapa kucing Chantilly-Tiffany di beberapa tempat ini tentu saja menggembirakan dan sekaligus mementahkan spekulasi terkait kepunahan kucing ini.
Namun status kucing Chantilly-Tiffany saat ini tidak terdaftar di organisasi kucing manapun dan dianggap sebagai jenis kucing langka.
Sifat
Kucing ini digambarkan memiliki sifat yang ramah dan penuh cinta. Mereka sangat berorientasi kepada manusia yang artinya kucing ini sangat menikmati hidup berdampingan dengan manusia.
Kucing Chantilly-Tiffany akan cenderung terikat kepada orang yang merawatnya dengan baik.
Chantilly-Tiffany adalah kucing yang adaptif dan sosial. Cocok hidup dengan hewan peliharaan lain meski berbeda jenis seperti anjing. Dan tidak masalah hidup berdampingan dengan anak-anak kecil di sekitarnya.
Jika ada orang asing mendekatinya, pada awalnya mereka akan waspada dan pada akhirnya bisa menerima kehadirannya. Selain itu kucing ini juga bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan dan kebiasaan baru.
Dikenal sebagai kucing yang vokal (cerewet). Kucing ini sangat ekspresif. Mereka akan cenderung bersuara untuk mengungkapkan perasaannya seperti seolah-olah mengajak mengobrol orang yang ada di sekitarnya.
Jika kotak makanannya kosong, suaranya protesnya akan terdengar lebih keras.
Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.
Ciri-ciri Kucing Chantilly-Tiffany
Ukuran kucing ini sedang. Perkembangannya lambat jika dibandingkan dengan kucing lain.
Mereka akan mencapai usia dewasa pada usia dua tahunan. Kepalanya berukuran seperti baji yang lebar, panjang hidung dan moncong sedang dan bantalan kumis lebar.
Bulu semi panjang hingga panjang, halus, lembut dan tebal. Warna bulu yang paling dikenal dari kucing ini adalah coklat gelap.
Namun beberapa warna lain mulai berkembang seperti hitam, biru, lilac, silver, champagne, platinum, fawn, kayu manis, ungu, coklat kekuningan dengan pola solid, mackerel, ticked, dan spotted tabby.
Kesehatan
Secara umum kucing Chantilly-Tiffany adalah kucing yang sehat. Beberapa kucing ini dilaporkan mengalami obesitas.
Masalah obesitas bisa dicegah dengan mengontrol pemberian makanan dengan baik. Gangguan kesehatan lain sama seperti yang dialami kucing pada umumnya seperti demam dan lainnya.
Pemilik kucing juga harus mewaspadai serangan virus pada kucing karena beberapa virus sangat mematikan seperti distemper kucing.
Virus lain tidak mematikan namun akan membuat kucing kesakitan seperti calicivirus. Memberikan vaksin secara rutin adalah tindakan terbaik untuk mencegah serangan virus.
Perawatan
Merawat kucing jenis Chantilly-Tiffany ini tidak sulit. Perawatannya tidak berbeda dengan kucing jenis lainnya.
Meski bulunya panjang, perawatan yang diberikan adalah rutin menyisir atau menyikat dengan sikat khusus. Hal ini agar bulu tidak kusut dan mengurangi bulu mati yang masih menempel di tubuh sehingga meminimalisir hairball.
Gosok giginya secara rutin agar kucing terhindar dari beberapa masalah seperti penyakit periodontal pada kucing.
Bersihkan juga kotoran telinganya secara rutin. Jangan sampai terjadi penumpukan kotoran telinga yang berpotensi memicu masalah seperti infeksi telinga atau serangan parasit.
Rentang Usia
Dengan perawatan yang tepat dan kondisi kesehatannya yang selalu terjaga dengan baik, rentang usia kucing Chantilly-Tiffany berkisar antara 12 hingga 15 tahun.
Harga Kucing Chantilly-Tiffany
Berapa harga kucing Chantilly-Tiffany? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ini adalah kucing yang langka dan jumlahnya sangat sedikit, untuk mengadopsi kucing ini tentu sangat sulit dan akan membutuhkan upaya yang keras namun memungkinkan.
Sebagai informasi, harga kucing Chantilly-Tiffany berkisar antara Rp. 4.000.000 hingga Rp. 7.000.000 tergantung usia, jenis kelamin dan kualitasnya. Namun harga tersebut masih belum termasuk biaya impor, microchip dan biaya tambahan lainnya.
Hal Penting
Sangat penting untuk mengadopsi kucing yang sehat. Beberapa sertifikat kesehatan atau keterangan bahwa kucing yang diadopsi tidak memiliki masalah kesehatan serius sangat dibutuhkan.
Dan pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi.
Serta pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing agar mendapatkan jaminan kemurnian ras kucing yang sobat adopsi.
Baca juga:
- Jenis Kucing Bermata Biru yang Mempesona
- Kucing Peterbald
- Kucing Burmilla
- Kucing Turkish Van
- Kucing Chausie.