Kucing batuk? Apakah memang kucing bisa mengalami batuk? Kenapa kucing batuk dan apa saja yang bisa terjadi berikut ini penjelasannya secara lengkap.
Kucing bisa mengalami batuk tetapi tidak akan sesering beberapa jenis hewan lainnya. Kenapa kucing batuk dan apa saja yang bisa terjadi berikut ini penjelasannya.

Batuk pada kucing terkadang membuat orang salah paham. Batuk dan proses pengeluaran muntahan, hairball, atau tersedak adalah hal yang berbeda.
Ketika kucing berusaha mengeluarkan hairball memang nampak terlihat seperti mengalami batuk-batuk.
Batuk adalah upaya ekspirasi yang menghasilkan pengeluaran udara yang tiba-tiba dan berisik dari paru-paru.
Biasanya dirangsang oleh iritasi atau peradangan pada selaput lendir yang melapisi trakea, bronkus atau bronkiolus dalam upaya untuk mengeluarkan beberapa bahan asing atau sekresi inflamasi yang terakumulasi.
Kenapa Kucing Batuk?
Apa saja yang bisa menyebabkan kucing batuk?
Dalam kasus yang menimpa kucing, batuk paling sering dikarenakan menunjukkan tanda masalah peradangan yang mempengaruhi saluran pernapasan bagian bawah, terutama beberapa bentuk bronkitis.
Peradangan ini sering kali disebabkan oleh infeksi, terutama disebabkan virus seperti Feline Viral Rhinotracheitis atau bakteri seperti Bordetella.
Dalam beberapa kasus yang parah, batuk-batuk pada kucing bisa disebabkan oleh parasit seperti cacing jantung (heartworm). Apakah cacing jantung ini?
Dikutip dari Wikipedia, cacing jantung adalah cacing nematoda yang menyebabkan penyakit serius bagi anjing dan kucing dan sering kali menyebabkan kematian bila tak dirawat.
Cacing ini disebar melalui vektor nyamuk Anopheles, tinggal di dalam arteri pulmonari menyebabkan kerusakan kepada jantung dan paru-paru.
Beberapa penyebab lain yang bisa memicu batuk pada kucing:
- Alergi
- Kemasukan benda asing dalam saluran pernafasan (rumput atau serpihan benda yang lembut seperti debu pasir)
- Iritasi akibat cairan atau gas yang dihirup
- Tumor dada terkadang bisa menyebabkan batuk.
Menangani Kucing Batuk
Beberapa kucing mungkin biasa mengalami batuk sesekali. Selama kucing terjaga kesehatannya dengan baik dan batuknya tidak berkelanjutan dan tidak parah (tidak mengeluarkan dahak atau lendir), tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Namun, jika batuk terus berlanjut selama lebih dari beberapa hari, parah, mengeluarkan lendir atau dahak, berulang secara konsisten, atau jika kucing tampak sakit, lemas tidak mau makan serta berat badannya turun, sobat harus segara menanganinya seperti berkonsultasi dengan dokter hewan.
Apakah ada obat untuk menyembuhkan batuk pada kucing? Sayangnya, tindakan pengobatan yang tepat hanya bisa diresepkan oleh dokter hewan setelah kucing diobservasi.
Sangat tidak disarankan memberikan sembarang obat ketika kucing batuk. Bahkan sangat tidak dianjurkan memberikan obat batuk manusia kepada kucing.
Merawat Kucing Batuk
Perawatan kucing batuk tergantung pada diagnosis dan kondisi medis kucing. Pengobatan simtomatik dengan obat dekongestan dapat membantu pada kasus yang ringan.
Jika batuknya berpotensi menular, baik sebagai infeksi virus primer dengan infeksi bakteri sekunder atau infeksi bakteri primer, dokter hewan akan memberikan antibiotik.
Antibiotik biasanya akan diresepkan setidaknya selama dua minggu (tergantung tingkat keparahan). Sangat penting untuk tidak menghentikan perawatan setelah kucing telihat nampak lebih baik.
Selesaikan pengobatan sesuai resep dan arahan dokter hewan untuk mengantisipasi infeksi menyerang kembali dan berpotensi lebih sulit diobati di masa mendatang.
Mencegah Batuk Pada Kucing
Untungnya masalah batuk pada kucing bisa dicegah. Kuncinya adalah menghindari beberapa hal yang bisa memicu kucing batuk.
Tentu saja kucing utamanya adalah menjaga kesehatan kucing. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah.
- Rutin beri vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh
- Vaksinasi secara rutin
- Rutin jemur kucing di pagi hari antara jam 8 hingga 10 dengan durasi secukupnya (10-15 menitan)
- Kurangi stres kucing dengan mempertahankan rutinitas atau jadwal makan dan jadwal pembersihan kotak pasirnya pada waktu yang sama setiap hari
- Jauhkan kucing dari asap rokok, parfum, penyegar ruangan, pewangi karpet, hairspray, atau pembersih aerosol yang dapat mengiritasi paru-paru mereka
- Gunakan pasir untuk kotoran kucing yang tidak memicu banyak debu
- Bersihkan lingkungan dan kandang kucing secara rutin dan semprot dengan disinfektan ketika membersihkannya
- Jika memungkinkan, pakailah humidifier ketika udara kering dan dingin. Humidifier sangat bermanfaat menjaga udara tetap bersih sehingga aman bagi manusia dan hewan peliharaan.
Kesimpulan
Batuk pada kucing adalah penyakit yang kerap menyerang. Selama batuk tersebut tidak parah, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Namun jika kucing batuk terus-menerus dan terjadi hingga hitungan hari, ada baiknya segera membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dan hindari memberikan sembarang obat ketika kucing terindikasi mengalami batuk-batuk. Hindari memberikan obat batuk manusia kepada kucing selama tidak tidak diresepkan oleh dokter hewan.
Agar kucing terhindar dari batuk, lakukan beberapa tindakan pencegahan seperti yang sudah disebutkan di atas.
Catatan: Artikel ini hanya untuk informasi. Kunjungi dokter hewan untuk nasihat dan perawatan medis.
Baca juga:
- Penyebab Telinga Kucing Dingin
- Mengenali Ciri-ciri Kucing Sakit
- Mewaspadai Kucing Sesak Nafas dan Penanganannya
- Mengobati Sendiri Kucing Scabies? Bisa Kok!
- Cara Mengatasi Kucing Stres dan Penyebabnya
- Obat Pilek Kucing dan Perawatannya
Terimakasih informasinya