Artikel ini mengulas tentang kucing Balinese yang anggun. Seperti apakah karakteristik, cara perawatan, harga, dan informasi penting lain.
Kucing Balinese bisa dikatakan adalah kucing Siam berbulu panjang. Penampilannya anggun dan cantik namun mereka bukanlah kucing yang berasal dari Bali, Indonesia.
Penampilannya yang anggun layaknya penari dari Bali adalah ide nama jenisnya.
Warna bulu dan sifatnya sangat identik dengan kucing Siam. Yang membedakan hanyalah bulu-bulu Balinese yang panjang.
Kucing ini adalah hasil mutasi spontan dan alami yang terjadi pada ras kucing Siam.
Sekilas Tentang Kucing Balinese
Berat Tubuh | Jantan: 3 kg – 5 kg Betina: 3 kg – 4 kg |
Warna Bulu | Cokelat, Biru, Cream, Merah, Ungu |
Pola Bulu | Point |
Warna Mata | Biru |
Rentang Usia | 12 – 20 Tahun |
Perawatan | Rendah – Sedang |
Karakteristik | Vokal, Pencari Perhatian, Manja, Setia, Penyayang, Cerdas, Aktif |
Pengakuan | CFA, FIFe, TICA, ACF, ACFA, CAA, CCA, AFC, GCCF |
Harga | Rp. 14.000.000 – Rp. 20.000.000 |
Seperti apakah profil kucing yang mempesona ini? Kami akan mengulasnya dengan lengkap khusus untuk Anda pecinta kucing.
Sejarah
Kucing Balinese pertama kali muncul pada tahun 1940. Kemunculannya pada saat itu sempat menjadi perdebatan terkait asal-usulnya. Satu kelompok peternak kucing menganggap Balinese adalah hasil mutasi dari Siam.
Sedangkan kelompok lain berpendapat Balinese berasal dari campuran Siam dengan beberapa kucing berbulu panjang seperti Turkish Angora yang terjadi secara alami.
Perdebatan ini dikarenakan jenis kucing Siam Eropa hampir musnah akibat Perang Dunia I. Hingga saat ini pun beberapa perbedaan pendapat masih sering terjadi terkait asal-usul kucing Balinese.
Darimanapun asal-usulnya, satu hal yang pasti para peternak kucing masa lalu sependapat jika Balinese adalah kucing yang sangat Anggun layaknya penari dari Bali.
Program pengembang biakan kucing Balinese secara serius dimulai pada tahun 1950. Dan pengakuan jenis Balinese dimulai pada tahun 1961 ketika Cat Fanciers Federation (CFF) mengakuinya.
Pada tahun 1970, Balinese juga mulai diakui oleh The Cat Fanciers’ Association (CFA), disusul oleh American Cat Fanciers Association (ACFA) dan The International Cat Association (TICA).
Sifat
Karena segaris dengan kucing Siam, kucing Balinese memiliki sifat yang sangat identik dengan Siam.
Kucing ini sangat vokal (cerewet), manja dan berorientasi kepada pemiliknya. Balinese tidak segan untuk mengungkapkan perasaannya dengan suaranya yang nyaring.
Mereka juga tipe yang penuntut terutama dalam hal perhatian. Tidak suka ketika diabaikan dan cenderung mudah stres jika terlalu sering ditinggal dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu sangat disarankan memiliki kucing lain atau anjing sebagai partner mereka selama ditinggal pergi oleh pemiliknya.
Balinese juga termasuk kucing yang cerdas, mereka bisa diajak bermain lempar benda dan mereka akan membawa benda tersebut kembali kepada Anda.
Kucing ini juga gesit dan aktif. Mereka suka bermain-main dan akan menikmati waktu bermain mereka.
Jika saatnya bersantai, kucing Balinese tidak akan malu-malu akan duduk di pangkuan pemiliknya atau ikut tidur bersama.
Tingkat adaptasinya juga sangat baik, mereka mudah disandingkan dengan hewan peliharaan lain, cocok bermain dengan anak-anak dan mudah beradaptasi di lingkungan baru.
Catatan: kepribadian masing-masing kucing bisa berbeda. Namun kepribadian ini sudah mendarah daging dan tertanam dalam DNA mereka. Jadi bisa saja sifat kucing satu dengan lainnya akan berbeda.
Ciri-ciri Kucing Balinese
Ukuran tubuh kucing Balinese sedang, panjang, dan ramping. Tulang-tulang halus namun memiliki otot yang kuat.
Kepala berbentuk seperti baji, berukuran sedang atau proposional dengan besar tubuhnya. Moncongnya halus, hidung panjang dan lurus.
Sebagai salah satu kucing telinga lebar, ukuran telinga cukup besar dengan ujung meruncing dan lebar di bagian pangkal.
Mata ukuran sedang berbentuk almond, warna mata kebanyakan berwana biru cerah.
Kaki panjang dan ramping, kedua kaki belakangnya lebih tinggi daripada kedua kaki depannya. Lima jari di masing-masing dua kaki depan dan empat jari masing-masing di kedua kaki belakang.
Ekor panjang, dengan ujung meruncing dan bulu-bulu ekor lebat dan panjang. Bulu-bulu panjang sedang dan halus.
Warna bulu kucing Balinese coklat dan krim khas kucing Siam. Beberapa titik berwarna “point” seperti bagian wajahnya, telinga, kaki dan ekor.
Perawatan
Meski bulunya cukup panjang, secara umum perawatan kucing ini sangat mudah.
Perawatan rutin yang dibutuhkan adalah penyikatan dan penyisiran bulu secara rutin setidaknya dua kali dalam seminggu untuk mengangkat bulu-bulu mati.
Perawatan lain adalah pembersihan mata, pemotongan kuku, menggosok gigi dan yang paling penting lagi adalah rutin membersihkan telinganya.
Telinga patut menjadi perhatian karena dikhawatirkan terjadi penumpukan kotoran dan juga untuk mengantisipasi serangan parasit seperti kutu telinga.
Kesehatan
Tidak ada gangguan kesehatan serius yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Namun sebagai mahluk hidup, beberapa kucing Balinese dilaporkan mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti:
- Kardiomiopati dilatasi (gangguan jantung)
- Feline Hyperesthesia Syndrome (penyakit kulit)
- Asma
- Amiloidosis hati
- Mata juling
- Glaukoma.
Gangguan kesehatan lain adalah penyakit yang umumnya menyerang kucing seperti serangan virus. Untuk mengantisipasi serangan virus, cara terbaik tentu dengan melakukan vaksinasi secara rutin.
Rentang Umur
Dengan perawatan yang baik serta kondisi kesehatan yang prima, harapan hidup kucing Balinese termasuk salah satu yang terpanjang diantara jenis kucing lain. Kucing Balinese mampu bertahan hidup antara 12 hingga 20 tahun.
Harga Kucing Balinese
Harga kucing Balinese saat ini berkisar antara Rp. 14.000.000 hingga Rp. 30.000.000 tergantung pada usia dan kualitasnya. Harga tersebut belum termasuk biaya tambahan seperti biaya impor dan lainnya.
Pastikan memilih breeder atau cattery yang memiliki sertifikasi resmi. Dan pastikan kucing yang dibeli juga mendapatkan sertifikat atau Ped (Pedigree) yang diterbitkan oleh organisasi kucing.
Baca juga: