Beberapa orang memiliki masalah alergi dengan kucing terutama dengan bulunya. Kenapa manusia bisa alergi bulu kucing?
Bagi beberapa orang, berdekatan dengan kucing bisa menjadi masalah. Salah satu hal adalah alergi bulu kucing. Masalah alergi dengan bulu kucing ini bukanlah mitos.
Banyak hal serius terjadi ketika kita menderita masalah tersebut dan kemudian bersentuhan atau hanya sekedar berdekatan dengan kucing.
Ada beberapa penyakit serius yang menyerang manusia karena diawali dengan masalah bulu kucing.
Artikel ini akan mengulas masalah alergi bulu kucing dan bagaimana cara hidup dengan kucing jika sobat bermasalah dengan alergi tersebut.
Beberapa Masalah Kesehatan yang Dipicu Alergi Bulu Kucing
1. Gangguan Pernafasan dan Asma
Bulu kucing rontok yang berterbangan di lingkungan tempat tinggal kita bisa memicu gangguan kesehatan pernafasan seperti sulit bernafas, pilek dan batuk-batuk.
Bulu yang masuk ke hidung akan memicu pembengkakan dan gatal pada selaput di dalam hidung. Masalah ini akan menyebabkan gangguan pernafasan.
Dan jika bulu-bulu ini masuk paru-paru, resiko terburuk adalah menyebabkan sulit bernafas dan menyebabkan asma. Jika dibiarkan, kemungkinan terburuk akan menyebabkan asma yang akut atau kronis.
2. Kelopak Mata Bengkak
Pernahkan kelopak mata sobat bengkak-bengkak setelah mengelus-elus atau membelai kucing?
Ini adalah sedikit tanda alergi yang disebabkan oleh bulu kucing. Alergi yang ditimbulkan oleh bulu kucing akan menyebabkan bengkak pada kelopak sekitar mata.
3. Ruam
Masalah yang kerap terjadi ketika kita mengalami alergi bulu kucing adalah munculnya ruam pada kulit. Ruam ini terasa gatal dan lama-lama cenderung menyakitkan dan terasa panas.
Ruam ini kerap muncul di wajah, leher atau dada bagian atas. Dan yang paling parah, ruam-ruam bisa saja muncul di sekujur tubuh.
Apa yang Menyebabkan Alergi?
Tiga masalah diatas kerap terjadi pada manusia yang mengalami masalah alergi dengan bulu kucing. Apa yang menyebabkan manusia bisa menderita alergi bulu kucing?
Salah satu jawabannya adalah genetika bawaan atau keturunan. Ada keluarga yang menderita alergi tersebut dan menurunkan genetika kepada generasi berikutnya.
Sistem kekebalan tubuh manusia akan membentuk antibodi untuk melawan zat-zat asing yang menyerang tubuh.
Pada orang yang memiliki alergi, sistem kekebalan tubuhnya salah mengira alergi adalah sebuah upaya yang berbahaya bagi tubuh sehingga tubuh secara otomatis membuat antibodi untuk melawan alergi ini.
Akibat “perlawanan” inilah tubuh kita mengalami gatal-gatal, asma, ruam kulit dan masalah pernafasan seperti batuk serta pilek.
Yang harus diketahui dan dipahami adalah: penyebab manusia mengalami alergi terhadap kucing bukanlah bulunya, melainkan disebabkan air liur kucing, urin dan kulit kucing.
Kita tahu kucing suka menjilati bulu-bulunya sehingga bulu-bulu serta kulit mereka mengandung air liur dan hal inilah yang menimbulkan salah satu pemicu alergi.
Untuk memastikan apakah sobat menderita alergi dengan bulu kucing adalah tentu saja dengan melakukan pengujian dengan dokter yang berkompeten.
Dokter akan melakukan pengujian dengan melakukan tes darah dan kulit dan observasi lain yang dibutuhkan.
Masalah alergi ini juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jika sobat mengabaikannya, beberapa masalah serius yang bisa saja terjadi pada sobat adalah:
- Kelelahan akut
- Batuk berkelanjutan
- Demam, mual dan muntah
- Asma kronis.
Hidup dengan Alergi Bulu Kucing
Jika sobat seorang pecinta kucing, apakah bisa hidup berdampingan dengan memiliki alergi terhadap bulu kucing?
Pengalaman pribadi, salah satu anggota keluarga saya ada yang mengalami gangguan pernafasan akibat alergi bulu kucing.
Berdasarkan informasi dari dokter yang menangani, alergi belum memiliki kemungkinan untuk benar-benar sembuh atau tidak muncul kembali di kemudian hari.
Jadi kemungkinannya adalah menyingkirkan penyebab alergi (dalam hal ini adalah kucing) atau memaksa hidup berdampingan dengan kucing dengan resiko alergi akan selalu mengintai.
Mengurangi Alergi Terhadap Kucing
Jika sobat alergi (bulu) kucing dan tetap bersikeras untuk hidup berdampingan dengan kucing, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terkena alergi tersebut.
Berikut ini beberapa langkah yang perlu sobat terapkan untuk meminimalisir terkena alergi bulu kucing:
- Rajin menggunakan masker wajah ketika berdekatan dengan kucing
- Rajin membersihkan lingkungan dan gunakan masker ketika membersihkan lingkungan tempat tinggal
- Aturan untuk membersihkan rumah dalam hal ini lantai adalah: pel rumah terlebih dahulu baru kemudian sapu
- Akan lebih baik sering membersihkan ruangan dengan penyedot debu terutama karpet, sofa dan tempat dimana kucing suka nongkrong
- Kurangi dan hindari tidur dengan kucing
- Selalu mencuci tangan setiap selesai memegang kucing
- Jika memungkinkan bisa menggunakan alat pembersih udara (air purifier)
- Jika memungkinkan menggunakan jasa atau merekrut orang lain untuk merawat kucing seperti membersihkan kotak pasir secara rutin
- Rutin mandikan kucing minimal 1 kali dalam seminggu.
Tips: selalu sedia minyak tawon di rumah untuk mengoles kulit yang mengalami ruam dan gatal akibat bulu kucing.
Bisa dikatakan masalah alergi dengan bulu kucing bukanlah sebuah perkara remeh.
Oleh karena itu jika sobat terindikasi mengalami gejala-gejala alergi, segera periksakan ke dokter untuk memastikan apakah sobat memang menderita alergi terhadap kucing atau ada masalah lainnya.
Jika sobat memang sudah dipastikan menderita alergi bulu kucing dan masih ingin memaksakan diri hidup berdampingan dengan kucing kesayangan, saya harap informasi diatas bisa memberikan gambaran untuk memulai kehidupan berdampingan dengan kucing. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Kenapa Kucing Suka Menggigit dan Apakah Ini Wajar?
- 10 Manfaat Pelihara Kucing Berdasar Studi Ilmiah
- Bahaya Kalung Kucing yang Selalu Tidak Disadari